JAKARTA - Strokeadalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Hal ini dapat terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (strokehemoragik).

Strokejuga menjadi salah satu penyebab utama kecacatan serta penyebab kematian terbesar kedua di seluruh dunia, menurutGlobal Stroke Fact Sheetdari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), yang diterbitkan 2022. Laporan tersebut menyatakan risikostrokeseumur hidup telah meningkat sebesar 50 persen dalam 17 tahun terakhir. Sekarang satu dari setiap empat orang diperkirakan akan mengalamistrokeselama hidup mereka.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Omron Healthcare yang dilakukan dari November hingga Oktober menemukan bahwa pasien hipertensi yang rutin memeriksa tekanan darah mereka di rumah, dapat mengurangi tekanan darah mereka rata-rata sebesar 10 mmHg. Oleh karenanya seseorang dapat mencegahstrokedengan memantau tekanan darah dan gaya hidup mereka.

Anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh), Prof.Dr.dr.Yuda Turana, Sp.S, memaparkan, perawatan medis yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan. Setidaknya sepuluh faktor risikostrokeyaitu tekanan darah tinggi (hipertensi), detak jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium), merokok, diet, dan olahraga, dapat mencegah hingga 90 persenstroke.

"Namun yang tidak kalah penting dari mengetahui risiko tersebut adalah pencegahan dengan memeriksa tekanan darah secara rutin di rumah," ujarnya dalam konferensi pers peluncuran fiturStroke Risk Calculator, di Jakarta, Selasa (24/10).

Fitur CegahStroke

Untuk membantu masyarakat mencegahstrokepenyedia peralatan kesehatan Omron Healthcare Indonesia, memperkenalkan fiturStroke Risk Calculator, QR code di website dan aplikasi Omron Connect. Keduanya dirancang untuk memberdayakan pengguna dalam memperkirakan risikostroke.

"Stroke Risk Calculator merupakan bagian dari kampanye perusahaan Angkat Lengan Baju, Turunkan Risiko Stroke. Dengan mengetahui data yang diperoleh pengguna dapat memperkirakan risiko seseorang dalam 5 hingga 10 tahun ke depan," kata, Director Marketing and Digital Health, Omron Healthcare Singapore Alexis En.

Stroke Risk Calculator memungkinkan pengguna berusia 20 hingga lebih dari 90 tahu lebih awal risikostrokeberdasarkan 20 pertanyaan yang telah teruji secara ilmiah dalam waktu 3 menit. Selain itu, pengguna juga mendapatkan informasi penting tentang bagaimana mereka dapat mengurangi risikostroke.

Kalkulator ini dikembangkan oleh Auckland University of Technology, Selandia Baru, dengan bantuan lebih dari 300 ahlistroke terkemuka dari 102 negara. Melalui kerjasama ini menjadikan proyek ini sebagai inisiatif kesehatan seluler kolaboratif internasional terbesar di dunia, berkat kemitraan yang luas ini.

"Pola makan, kebiasaan, dan gaya hidup yang buruk semuanya berkontribusi terhadap peningkatan risikostroke. Dengan visi Going for Zero' Omron ingin memperkenalkan Kalkulator Risiko Stroke ini dalam aplikasi Omron Connect sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses untuk mengukur risiko terkenastroke,dan mengambil tindakan pencegahan sebelum terlambat," jelas Alexis En.

Stroke Risk Calculator merupakan sebuah fitur yang ada di dalam aplikasi Omron Connect yang tersedia dan bisa diunduh dari toko aplikasi ponsel pintar Android dan iOS.Interface-nya memberikan gambaran umum yang komprehensif kepada para pengguna mengenai kondisi tekanan darah, durasi dan kualitas tidur, berat badan dan BMI (indeks massa tubuh), dan sebagainya.

Ia menambahkan selain dengan Stroke Risk Calculator cara mencegahstrokedengan rutin pemantauan tekanan darah secara teratur.Strokesering terjadi secara tiba-tiba dengan kondisi yang parah, seperti kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh, dan kehilangan koordinasi.

Fitur Omron Complete

Untuk menambah nilai lebih pada manajemen kesehatan kardiovaskular berbasis perawatan pencegahan, Omron Healthcare telah mengembangkan Omron Complete. Ini adalah monitor tekanan darah lengan atas dengan teknologi EKG built-in untuk mengukur tekanan darah dan EKG secara bersamaan.

Omron Completer memiliki kemampuan untuk mengukur kedua faktor risikostrokeini dalam satu alat. Tujuannya untuk mempermudah mereka yang hidup dengan AFib untuk melacak kondisi mereka dan mengetahui kapan harus mencari pengobatan.

Direktur Omron Healthcare Indonesia Tomoaki Watanabe, menuturkan memantau tanda-tanda vital seperti tekanan darah dan elektrokardiogram secara teratur sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengelola kondisi tanpa gejala seperti hipertensi dan irama jantung yang tidak normal. Selain itu pemantauan memungkinkan pencegahan dan intervensi dini.

"Hipertensi sering disebut sebagai'silent killer'karena banyak orang yang tidak menyadarinya. Jadi, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memonitor tekanan darah Anda secara teratur di rumah," ujar dia.

Baca Juga: