Banyumas - Cegah pengaruh buruk. Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein meminta seluruh pelajar di kabupaten itu menjauhi perundungan ataubullyingtermasuk praktik perpeloncoan, khususnya selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

"Jauhi perpeloncoan dan bullying, karena dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik dan mental," tegasnya di Baturraden, Banyumas, Senin.

Bupati mengatakan hal itu saat membuka MPLS serentak di Lapangan Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, yang diikuti 2.500 perwakilan pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas se-Kabupaten Banyumas

Dalam hal ini, dia meminta proses MPLS bisa dilakukan dengan murah, meriah, mencerdaskan, edukatif, kreatif, dan konstruktif tanpa adanya perundungan atau praktik perpeloncoan.

Ia mengharapkan, MPLS bisa menjadi momentum bagi peserta didik untuk lebih mengenal potensi diri dan lingkungan sekolah serta bisa menemukan cara belajar yang efektif.

"Melalui MPLS dapat mengembangkan interaksi positif, menumbuhkan karakter Pancasila, dan sekolah bisa menjadi taman belajar yang menyenangkan, agar mampu meraih prestasi yang membanggakan," tegas Bupati .

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan pihaknya sejak awal telah menekankan bahwa sekolah itu harus menjadi tempat yang ramah dan bersahabat bagi siapa saja.

Selain itu, kata dia, sekolah juga menjadi tempat bersemainya kebhinnekaan dan sebagai tempat moderasi beragama.

"Maka otomatis di situ tidak ada yang namanyabullying. Kita jadikan sekolah itu menggembirakan," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, dia pun meminta masyarakat yang menjumpai adanya perundungan selama kegiatan MPLS agar segera melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Menurut dia, pihaknya sudah membuat surat edaran agar MPLS bersifat mencerdaskan, menceriakan, dan menggembirakan tanpa adanya perundungan.

"Jadi, setopbullying. Jika ada perundungan tentu kita akan membentuk tim untuk melakukancheck on the spot," tegasnya.

Baca Juga: