Semoga pemerintah bisa mempecepat vaksinasi bagi penderita AIDS agar mereka terhindar dari serangan varian Omicron. Ayo kita cegah penderita AIDS dari serangan 2 virus yang sama-sama belum ada obatnya ini secara bersamaan.
Beberapa tahun lalu, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), sangat ngetop. Hampir di setiap kesempatan orang membicarakan penyakit dengan kumpulan gejala yang menyerang kekebalan tubuh manusia ini.
Penderitanya atau biasa disebut dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) hanya bisa pasrah karena sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Kematian hanya tinggal menunggu hari saja. Mereka hanya bisa mengurangi percepatan keparahan penyakit, bukan menyembuhkan, dengan meminum obat ARV (antiretroviral).
Walaupun tidak ada obat yang benar-benar bisa menghilangkan HIV dari tubuh seseorang, ada beberapa kasus tertentu yang menunjukkan bahwa pasien yang terinfeksi bisa sembuh. Tentu kasusnya tidak banyak dan termasuk sedikit dibandingkan jumlah pasien yang saat ini masih menderita HIV.
Dilansir dari Avert, situs web tentang informasi dan edukasi perihal HIV dan AIDS, ada beberapa berita tentang pasien yang terinfeksi HIV bisa sembuh dari virus tersebut. Pasien tersebut tidak sembuh dengan sendirinya melainkan terjadi setelah menjalani pengobatan dan masih dalam tahap laporan penyembuhan. Salah satu berita yang tentang pasien terinfeksi HIV bisa sembuh adalah pasien di London, Inggris.
Pada 2019 pasien tersebut menerima transplantasi sel induk. Pasien tersebut kemudian menjalani tahap remisi HIV. Artinya, pria London tersebut tidak lagi menjalani pengobatan ARV dan dokter tidak dapat menemukan HIV di dalam tubuhnya. Berita ini sering disebut sebagai sembuh secara fungsional.
Meski demikian AIDS masih tetap menjadi momok. Banyak nama pesohor yang meninggal karena AIDS. Kita mengenal Arthur Ashe, petenis asal Amerika Serikat yang telah memenangkan tiga gelar tunggal putra Grand Slam adalah salah satunya. Namun ada juga yang masih mampu bertahan, yaitu pebasket Earvin "Magic" Johnson.
Secara keseluruhan, sejak diperkenalkan pada 1 Desember 1982 sebagai penyakit mematikan, AIDS yang pertama kali menyebar di Kinshasa, Repunlik Demoratik Kongo, Afrika ini, telah menjangkiti lebih dari 75 juta orang penduduk Bumi. Dari jumlah tersebut, 32 juta di antaranya tidak terselamatkan.
Belakangan, setidaknya dalam 2 tahun terakhir, AIDS kurang banyak dibahas. Bukan karena AIDS sudah tidak berbahaya lagi, tetapi orang lebih tertarik membahas Covid-19 yang tidak kalah mematikan.
Sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok akhir 2019 lalu, Covid-19 telah menyerang 264 juta penduduk dunia. Lima juta di antaranya meninggal karena serangan dari virus SARS CoV-2 itu.
Meski gerakan vaksinasi sudah dipercepat, bukan berarti penyakit yang menyerang pernafasan ini sudah berakhir. Belum, pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan kini muncul varian baru B.1.1.529 atau Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Omicron banyak dikaitkan dengan pengidap AIDS yang belum divaksinasi. Pakar menilai varian Corona bisa bermutasi lebih lama di orang yang memiliki gangguan imunitas seperti penderita AIDS.
Tanggal 1 Desember lalu kita semua baru saja memperingati Hari AIDS Sedunia. Semoga saja dengan peringatan Hari AIDS tersebut pemerintah bisa mempecepat vaksinasi bagi penderita AIDS agar mereka terhindar dari serangan varian Omicron, varian baru virus penyebab Covid-19. Ayo kita cegah penderita AIDS dari serangan 2 virus yang sama-sama belum ada obatnya ini secara bersamaan.