Pemkab Bekasi normalisasi puluhan saluran irigasi cegah kekeringan
KABUPATEN BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan pekerjaan normalisasi terhadap puluhan saluran irigasi guna mencegah kekeringan pada areal persawahan sekaligus mengantisipasi gagal panen akibat musim kemarau berkepanjangan tahun ini.
"Kami terus bergerak melakukan normalisasi saluran irigasi di total 33 titik se-Kabupaten Bekasi," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan normalisasi aliran sungai dilakukan dalam rangka percepatan penanggulangan bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi khususnya pada lahan kritis areal pertanian terdampak.
Pihaknya menerjunkan sejumlah alat berat untuk percepatan kegiatan normalisasi sehingga dalam sepekan mampu menuntaskan sedikitnya lima aliran sungai yang mengarah ke lahan petani.
Dia merinci pada pekan lalu saja telah menuntaskan normalisasi pada Saluran Sekunder Sukatani di Kecamatan Cikarang Utara dan Karangbahagia sepanjang 150 meter, 400 meter, dan 550 meter.
Kemudian normalisasi pada Bendung Kedung Gede Kecamatan Pebayuran sepanjang 790 meter, 1.630 meter, dan 2.250 meter. Saluran Sekunder Srengseng Hilir di Kecamatan Cikarang Barat sepanjang 300 meter, 430 meter, dan 480 meter turut tersentuh kegiatan ini.
Kegiatan normalisasi serupa juga dilakukan pada Saluran Sekunder Bulak Mangga Kecamatan Cikarang Barat sepanjang 700 dan 1.600 meter. Serta Saluran Sekunder Pulosirih di Kecamatan Sukakarya sepanjang 220 dan 420 meter.
"Selain di lokasi-lokasi itu kami juga melakukan kegiatan normalisasi di berbagai titik lain, bertahap hingga seluruh titik dituntaskan," katanya.
Henri mengaku kegiatan pengerukan dan pembersihan aliran air tersebut sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi kekeringan lahan pertanian yang mengancam kehidupan para petani di Kabupaten Bekasi.
"Semoga melalui upaya ini, lahan pertanian terdampak kekeringan semakin berkurang sekaligus mampu meningkatkan kembali produktivitas petani-petani kita," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Muchlis mencatat hingga akhir pekan lalu, kekeringan lahan pertanian masih terjadi pada 54 desa yang tersebar di 14 kecamatan dengan total luas mencapai 2.652 hektare.
"Jumlah tersebut menurun hampir 50 persen dari sebelumnya seluas 4.246 hektare setelah Pemkab Bekasi secara masif melakukan normalisasi irigasi di berbagai titik," kata dia.