Pasaman Barat - Cegah kecelakaan, sebanyak 300 nelayan dan operator kapal/perahu tradisional di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, memperoleh pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masyarakat tentang keselamatan dasar saat melaut Basic Safety Training (BST) Kapal Nelayan Motor (KLM).

"Nelayan juga memperoleh pendidikan pelatihan keterampilan kecakapan kapal tradisional penangkapan ikan 60 mil pada 3-7 Oktober 2023," kata Staf Ahli Bupati Pasaman BaratBidang Pemerintahan Hukum dan Politik Armen di Simpang Empat, Selasa.

Menurutnya, pelatihan itu penting bagi para nelayan dan operator karena menyangkut keselamatan dalam melaut.

"Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Dinas Perhubungan Pasaman Barat dengan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sumatera Barat," katanya.

Ia mengatakan para nelayan itu mendapatkan pelatihan dasar keselamatan yang dipandu oleh instruktur dari tenaga pengajar Poltekpel Sumbar dan perwakilan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur Padang.

Kemudian pelatihan itu berupa teori lalu kemudian dilanjutkan dengan praktik di lapangan dengan menggunakan peralatan keselamatan.

"Para peserta diklat nantinya mendapatkan sertifikat diklat setelah pendidikan dan pelatihan," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Pasaman Barat Bakaruddin mengatakan keterampilan diperoleh itu diharapkan menjadi bekal nelayan saat melaut.

Kemudian dengan adanya tim itu maka kapal nelayan di Pasaman Barat dapat terdaftar secara resmi. Sehingga tidak ada kendala saat melaut.

Menurutnya, peserta pelatihan itu sebelumnya harus mengikuti tes buta warna dan kesehatan.

"Peserta pelatihan dikhususkan kepada para nelayan dan operator boat dan nelayan tradisional yang mana setiap hari berhadapan dengan laut yang mengancam jiwa," katanya.

Sementara itu Kepala Jurusan Teknik Neotika Poltekpar Sumbar Samsir mengatakan pelatihan yang diadakan penting dalam menjaga keselamatan para nelayan dan operator boat.

"Mudah-mudahan pelatihan ini bisa memberikan manfaat bagi nelayan dan operator boat. Keselamatan kerja nelayan harus menjadi prioritas karena tantangan saat melaut cukup tinggi," ujarnya.

Dari data yang ada, terdapat sekitar 12 ribu lebih nelayan di Pasaman Barat mulai dari Katiagan Mandiangin Kecamatan Kinali, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Sikilang Kecamatan Sungai Aua, Sikabau Kecamatan Parit Koto Balingka dan Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.

Baca Juga: