JAMBI - Revitalisasi bangunan ekowisata hutan gambut di Desa Pematang Rahim sedang berlangsung dimana perbaikan ini sekaligus untuk mencegah terjadinya Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah tersebut.

"Warga saat ini sedang membangun jalur trekking, gapura, dan gazebo ekowisata dan masyarakat setempat berjibaku bergotong royong membangun kembali ekowisata di hutan desa kebanggaan mereka," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Meranti Rawa Ahmad Fauzi, Sabtu (23/9).

Ketika pandemi COVID-19 menyerang, turut membuat penurunan kunjungan ke lokasi wisata yang kemudian berdampak pada redupnya semangat pengelolaan. Sehingga lokasi wisata lapuk karena tidak terpakai.

Kini Kelompok Sadar Wisata Meranti Rawa kembali bersemangat dan mulai menggeliat salah satu berasal dari dukungan dana dari banyak pihak untuk perbaikan lokasi wisata.

"Kita mendapat dukungan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan KKI Warsi untuk membangun kembali sarana dan prasarana ekowisata yang sempat rusak," kata Ahmad Fauzi.

Jalur trekking ini nantinya dapat digunakan pengunjung untuk berjalan menyusuri ke dalam hutan gambut dan masyarakat umum yang tertarik mengenali dan mendalami ekosistem gambut dapat melihat lebih dekat keanekaragaman hayati khas lahan gambut.

Serta keunikan topografi lahan gambut yang basah. Sehingga dalam pengolahannya menonjolkan nilai-nilai ekologi untuk memberikan edukasi kepada para pengunjung.

"Kami masyarakat Pematang Rahim patut berbangga salah satu hutan dengan tutupan yang masih rapat dan menjadi tujuan orang belajar dan melakukan penelitian," katanya.

Selain itu, ekowisata ini juga didukung dari segi lokasi yang mudah diakses. Dari Kota Jambi, perjalanan ke lokasi ekowisata dapat ditempuh dalam 1,5 jam perjalanan. Selain itu, hutan desa berada di pinggir jalan utama desa sehingga pengunjung tidak perlu berjalan kaki dengan jarak yang jauh untuk mengakses lokasi.

Sementara itu, membangun ekowisata dengan konsep ekologi dan edukasi membutuhkan kemampuan lebih dari pengelolanya terkait pemahaman dan pengetahuan atas kawasan hutannya dan bekal pengetahuan ini yang membuat masyarakat bisa berperan jadi pemandu untuk pengunjung yang datang.

Tidak hanya pembangunan fisik, kelompok pengelola pun turut berbenah diri. Para anggota Pokdarwis juga meningkatkan pengetahuan terkait manajemen pengelolaan ekowisata, hospitaliti, dan kemampuan promosi untuk menjangkau calon pengunjung.

"Kami mulai menghidupkan kembali media sosial dengan informasi dan konten terkait update pembangunan ekowisata, aneka ragam pohon yang ada di hutan gambut, agar orang tertarik berkunjung," kata Anggota Pokdarwis Meranti Rawa Sonia Anggraini.

Musim kemarau datang, bencana kebakaran hutan kembali mengancam. Beberapa kawasan hutan di Jambi mengalami kebakaran, beruntung Hutan Lindung Gambut Sungai Buluh aman dari api.

Berkat masyarakat di sekitar kawasan hutan lindung turut aktif menjaga hutan. Salah satunya di Desa Pematang Rahim yang mempertahankan kawasan hutannya dari tindakan yang mengancam hutan.

"Kita semua harus merasa memiliki hutan desa artinya kita harus bersama-sama mengembangkan potensi desa melalui ekowisata," kata Kepala Desa Pematang Rahim, M Dong.

Dia mengatakan pemanfaatan hutan desa harus mempertahankan fungsinya sebagai hutan lindung, yaitu sebagai tempat penyimpanan air dan menjaga keseimbangan alam.

Namun, ancaman alih fungsi lahan atau perambahan dari pihak luar masih mengancam hutan desa karena itu, pihak pemerintah desa terus aktif mensosialisasikan hak dan kewajiban dalam pengelolaan hutan desa.

"Hak kelola yang ada tidak mengubah fungsi hutan (tidak menjadikan kebun). Sehingga yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan hasil hutan bukan kayu dan ekowista," kata Dong.

Kawasan hutan ini berada di gambut dalam sehingga tidak bisa diolah menjadi lahan pertanian karena akan mengubah struktur tanah menjadi kering dan rentan mengalami kebakaran.

"Warga kita juga sudah mengembangkan pohon asuh di Desa Sinar Wajo dan terbukti dapat menambah pendapatan bagi masyarakat yang bisa juga diterapkan nantinya," katanya.

Baca Juga: