Bantul - Cegah harga jatuh, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan lahan pertanian di kawasan selatan provinsi ini agar tidak semuanya ditanami bawang merah, meskipun saat ini budidaya komoditas hortikultura tersebut hasilnya menguntungkan.

"Saya kira ini bagus, tapi saya berharap jangan terus semuanya tanam barang merah," kata Sultan usai menghadiri panen bawang merah perdana agro electrifying di Gapoktan Paris Makmur, Kalurahan ParangtritisKapanewon Kretek Kabupaten Bantul, DIY, Kamis sore.

Menurut Gubernur, luas penanaman bawang merah terutama di wilayah pantai selatan Bantul harus dibatasi, agar tidak berpengaruh terhadap harga jual saat panen raya.

"Kira-kira luasnya 2.000 sampai 2.500 hektare mungkin maksimum, jangan sampai lebih, kalau lebih, harganya makin fluktuatif," kata Sultan.

Gubernur juga berharap agarantarpetani maupun kelompok tani tidak bersaing sendiri dalam menjual hasil panen, supaya harganya tetap terjaga dan tidak rendah atau murah.

"Kalau panennya bareng nanti antarteman gapoktan (gabungan kelompok tani) bersaing sendiri, malah harganya malah jadi rusak, jangan sampai, nah seperti ini harus dijaga," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) DIY Sugeng Purwanto mengatakan bahwa menjadi petani untuk saat ini memang suatu kegiatan ekonomi yang betul-betul menguntungkan.

"Kami selalu menyampaikan kepada para petani, baik yang sudah tua maupun milenial kami selalu mengajak mengangkat jargon bahwa menjadi petani itu keren, dan kita siap mempertahankan lahan tanaman pangan berkelanjutan untuk DIY," katanya.

Baca Juga: