JAKARTA - Sebagai upaya pencegahan abrasi serta menjaga kelestarian lingkungan laut sekaligus dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan program SDGs Center maka Politeknik Pelayaran Banten melakukan penanaman 3000 mangrove di pantai sekitar kampusnya.
Direktur Politeknik Pelayaran Banten, Moejiono mengatakan bahwa dalam rangka kegiatan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Dosen serta Taruna/I maka Politeknik Pelayaran Banten menyelenggarakan kegiatan Penanaman Mangrove serta Pembersihan Area Mangrove di Pesisir Dermaga Jetty Kampus Poltekpel Banten. Dimana tujuan utama dari kegiatan ini bertujuan dalam upaya Pencegahan Abrasi Serta Menjaga Kelestarian Lingkungan Laut.
"Dari kegiatan penyuluhan dan penanaman 3000 mangrove ini kami berharap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk seluruh masyarakat yang ada di sekitar Politeknik Pelayaran Banten, dan juga bisa menjadikan Politeknik Pelayaran Banten sebagai tempat Edu-Wisata untuk Siswa/i di Seluruh Indonesia," kata Moejiono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10).
Turut serta perwakilan dari Kepala Dinas Perikanan Kab. Tangerang, Koordinator KOTAKU (PUPR) Provinsi Banten, Koordinator KOTAKU Kab. Tangerang, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang. Pada Kegiatan ini diikuti oleh Tim dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Bersama Dosen dan Taruna/I Politeknik Pelayaran Banten, serta dibantu dan didampingi oleh Relawan dari Masyarakat Desa Ketapang.
Menurut Moejiono sebanyak 3.000 pohon mangrove ditanam di sepanjang bibir pantai Politeknik Pelayaran Banten dengan panjang 1000 meter. Dimana Penanaman tersebut bertujuan merehabilitasi hutan mangrove sekitar dan konservasi mangrove berkelanjutan. Haltersebut karena pentingnya fungsi mangrove, terutama bagi lingkungan sekaligus dampak sosial ekonominya.
"Mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup. Di antaranya menjaga garis pantai tetap stabil, melindungi pantai dari abrasi dan erosi," tutupnya.