Paris - Maskapai Hong Kong, Cathay Pacific, dilaporkan menjalin kerja sama dengan Airbus untuk memperkenalkan program penerbangan jarak jauh dengan "kru minim", dengan sebagian besar waktu hanya mengandakan pilot tunggal di kokpit. "Program tersebut, yang dikenal dalam Airbus sebagai Project Connect, bertujuan mensertifikasi jet A350 Airbus untuk operasi pilot tunggal selama penerbangan ketinggian tinggi, mulai tahun 2025 pada penerbangan penumpang Cathay," kata sebuah sumber kepada Reuters, Kamis (17/6).

Namun rintangan berat menuju penerimaan internasional tetap ada di jalan. Setelah dibersihkan, penerbangan yang lebih lama akan dimungkinkan dengan sepasang pilot bergantian istirahat, alih-alih tiga atau empat yang saat ini diperlukan untuk mempertahankan setidaknya dua di kokpit.

Hadapi Perlawanan

Program ini menjanjikan penghematan bagi maskapai penerbangan, di tengah ketidakpastian ekonomi pascapandemi dalam penerbangan antarbenua. Tetapi rencana itu kemungkinan akan menghadapi perlawanan dari pilot yang sudah terkena PHK massal, dan masalah keamanan tentang otomatisasi pesawat. "Lufthansa juga telah mengerjakan program pilottunggal tetapi saat ini tidak memiliki rencana untuk menggunakannya," kata juru bicara maskapai Jerman itu kepada Reuters.

Cathay Pacific Airways mengonfirmasi keterlibatannya, tetapi mengatakan belum ada keputusan akhir yang dibuat. "Sementara kami terlibat dengan Airbus dalam pengembangan konsep pengurangan awak, kami sama sekali tidak berkomitmen untuk menjadi pelanggan peluncuran," kata maskapai itu.

"Implementasi komersial pertama-tama akan membutuhkan pengujian ekstensif, persetujuan peraturan dan pelatihan pilot dengan sama sekali tidak ada kompromi pada keselamatan. Kesesuaian dan keefektifan dari peluncuran seperti itu serta analisis biayamanfaat keseluruhan pada akhirnya bergantung pada bagaimana pandemi berlangsung," tuturnya. Untuk itu Cathay akan terus terlibat dengan Airbus dan untuk mendukung pengembangan konsep tersebut. Airbus sebelumnya telah mengungkapkan rencana untuk menambah kemampuan pilot tunggal ke A350, tetapi partisipasi maskapai belum dilaporkan.

"Pekerjaan telah dilanjutkan setelah krisis Covid-19 menghentikan program," kata Kepala Pilot Uji, Christophe Cail. "Kami telah membuktikan selama beberapa dekade kami dapat meningkatkan keselamatan dengan menempatkan teknologi terbaru di pesawat," kata Cail kepada Reuters, menolak untuk mengidentifikasi mitra proyek. n SB/Rtr/N-3

Baca Juga: