Pemerintah Indonesia hingga kini terus memperluas penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk menekan penularan Covid-19 di sejumlah fasilitas umum (fasum).

Dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, yang digelar Selasa (28/9), Prof Wiku Adisasmito menjelaskan pihaknya tengah uji coba penerapan di sejumlah pasar tradisional.

Wiku juga mengatakan penerapan ini mulai dilaksanakan di 6 pasar tradisional.

"Aplikasi PeduliLindungi akan dilaksanakan di 6 pasar rakyat di Indonesia," ujarnya.

Keenam pasar tersebut adalah Pasar Mayestik, Pasar Blok M di Jakarta, Pasar Baltos di Bandung, Pasar Modern kawasan BSD Tangerang Selatan, Pasar Modern di kawasan Alam Sutera Tangerang, dan pasar Wonodri di Semarang.

Menurut Wiku, penerapan PeduliLindungi di enam pasar tradisional adalah salah satu komitmen pemerintah untuk melindungi masyarakat.

"Penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk merealisasikan hidup produktif dan aman Covid-19 di Indonesia," tegas Wiku.

Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah tengah menerapkan kebijakan baru untuk masyarakat yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang atau kereta api tanpa mengunduh aplikasi PeduliLindungi.

Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji mengatakan kebijakan naik KA dan pesawat tanpa aplikasi PeduliLindungi ini diberlakukan mulai Oktober mendatang dan memberikan sejumlah opsi untuk menunjukkan status vaksinasi seseorang.

"Ini akan launching di bulan Oktober ini. Ada proses dimana kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses oleh setiap orang," kata Setiaji dalam diskusi secara virtual, Jumat (24/9).

Baca Juga: