Ada beberapa cara untuk mendapat siaran digital. Di antaranya, menggunakan paraboladigitalatau berlangganan TV kabel. Pengguna paraboladigitalbiasanya berupa siaran gratis (free to air), meski ada juga dengan sistem berbayar atau iuran bulanan.

Sedangkan untuk siaran TV digital gratis yang menggunakan parabola, perlu tersedia perangkat parabola digital beserta penerima (receiver) sendiri. Dengan parabola jenis ini, tidak lagi direpotkan iuran bulanan.

Lalu bagaimana cara untuk menangkap siaran televidi digital yang dipacarkan stasiun TV yang menggunakan teknologi TV digital terestrial Digital Video Broadcasting Terrestrial second generation (DVB-T2) sebagai pembaruan dari DVB-T?

Jika pemirsa masih menggunakan pesawat TV analog atau telanjur punya TV digital yang menggunakan teknologi lama tuner DVB-T, maka harus menyediakan teknologi set top box (STB) yang mendukung format DVB-T2.

STB adalah alat bantu penerima siaran digital yang berfungsi mengonversi dan mengompresi sinyal digital, sehingga dapat diterima pada pesawat TV analog.Jadi, tanpa harus membeli pesawat TV baru, masyarakat dapat menikmati konten siaran format digital dengan cara menambahkan perangkat kompresi STB.

Jika telah memiliki perangkat televisi atau akan membeli pesawat TV digital, pastikan TV tersebut telah memiliki Tuner DVB-T2. Meski saat ini beberapa merek TV telah memiliki tuner DVB-T2, sebaiknya perlu dipastikan dulu.

Sebelum dilakukan switch off penuh dari analog ke digital yang rencananya dilakukan pada April 2022, pemerinah akan memberlakukan siaran secara simulcast, atau penyelenggaraan siaran analog dantelevisi digitaldilakukan bersamaan.

"Maka, kita perlu beralih dari analog ke digital yang dikenal dengan ASO. Tentu tidak serta-merta, perlu ada tahapannya," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.

Siaran secara simulcast, lanjut Johnny, sebagai proses menuju ASO. Proses transisi ini perlu dijalani karena migrasi membutuhkan biaya, persiapan, dan waktu, sehingga tidak boleh sembarangan.hay/G-1*

Baca Juga: