Pertanyaan:

Bu Rossa, di masa new normal perusahaan telah mewajibkan seluruh karyawan masuk dengan jam kerja full. Di kantor relatif lebih aman karena tiap staf bekerja terpisah dalam cubicle. Tapi saya khawatir selama dalam kendaraan umum. Sebab saya tidak punya kendaraan pribadi. Tolong informasinya, Bu agar bisa optimal menghindari bahaya Covid-19.

Jawaban:

Masa new normal memang sudah dimulai. Masa work from home (WFH) telah berlalu dan tiba saatnya sebagian besar pegawai harus kembali bekerja di kantor.

Bila tidak memiliki kendaraan pribadi, pulang pergi kantor harus naik transportasi umum. Dulu hal ini bukan masalah. Tapi bahaya virus korona saat ini mengharuskan orang untuk lebih berhati-hati. Semua harus membentengi diri agar lebih aman dengan beberapa tindakan preventif berikut ini seperti dilansir Love Life Daily.

Sebuah penelitian yang dilakukan BMC Infectious Diseases selama wabah flu menunjukkan, masyarakat pengguna transportasi publik, terutama bus dan kereta, berisiko infeksi saluran pernapasan akut enam kali lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan transportasi umum.

Agar tetap aman selama menggunakan transportasi umum di era new normal, berikut ada 12 strategi pencegahan.

  1. Pastikan kondisi sehat

Sebelum bepergian menggunakan transportasi umum, pastikan tidak memiliki gejala Covid-19. Beberapa gejala umum virus tersebut di antaranya panas, batuk kering, nyeri tenggorokan dan sesak napas.

Sejumlah fasilitas transportasi publik juga melakukan pengecekan suhu badan para penumpangnya. Jika suhu badan di atas 37,3 derajat Celcius, calon penumpang tidak diizinkan naik kereta listrik (KRL), light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT). Bahkan untuk perjalanan dengan kereta api jarak jauh dan pesawat, harus menunjukkan hasil rapid test bebas Covid-19.

  1. Selalu gunakan masker

Selama menggunakan transportasi publik seperti bus, kereta, pesawat hingga ojek online, wajib menggunakan masker untuk menutup mulut dan hidung. Tidak ada keharusan menggunakan masker medis. Cukup gunakan masker kain yang memadai.

World Health Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan masker nonmedis berbahan kain minimal tiga lapis. Masker kain tersebut dinyatakan aman untuk mencegah penyebaran virus, tapi tetap nyaman digunakan dan tidak menghambat pernapasan.

  1. Bawa hand sanitizer
    Penyebaran virus korona bisa melalui cairan yang keluar dari mulut seseorang yang sudah terinfeksi saat berbicara, bersin atau batuk. Cairan tersebut dapat menempel pada benda-benda tertentu yang mungkin kamu pegang selama berada di angkutan kota, bus atau kereta.

Hand sanitizer yang menggunakan bahan alkohol berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri yang menempel di tangan. Jadi pastikan untuk selalu membawa setiap bepergian menggunakan transportasi umum. Gunakan hand sanitizer seperlunya. Jangan berlebihan karena dapat berefek samping seperti tangan kering, terasa panas, atau gatal-gatal.

  1. Bekali diri dengan disinfektan travel size

Semua tidak pernah tahu apakah benda yang disentuh selama menggunakan transportasi publik bersih dari virus. Jadi tidak ada salahnya jika menyemprotkan disinfektan dan mengelap permukaan yang akan dipegang terlebih dulu seperti pada pegangan tangan atau kursi yang akan diduduki.

Bedanya dengan hand sanitizer, disinfektan berfungsi untuk membunuh kuman dan virus pada permukaan benda, bukan tubuh manusia. Tapi sebaiknya gunakan disinfektan dengan bahan yang aman bersentuhan dengan kulit dan tangan seperti benzalkonium chloride. Agar memudahkan untuk dibawa bepergian, pilihlah disinfektan dalam kemasan travel size.

  1. Jaga jarak aman

Social distancing harus tetap dijalankan selama naik kendaraan umum. Usahakan untuk selalu menjaga jarak aman dengan orang lain. Dalam posisi duduk, jaga jarak dengan penumpang lain minimal satu kursi. Seandainya terpaksa berdiri, usahakan menjaga jarak minimal satu meter. Tapi jika tidak memungkinkan, setidaknya bisa menjaga jarak satu lengan dengan penumpang lain.

  1. Jangan ganti-ganti pegangan

Semakin sering menyentuh permukaan, tambah besar pula kemungkinan virus menempel di tangan. Jadi sebaiknya hindari memegang tiang atau pegangan yang berbeda-beda. Berpegangan hanya pada satu tempat akan jauh lebih aman. Apalagi jika sebelum menyentuh tiang atau pegangan tersebut, sudah menggunakan hand sanitizer dan menyemprotkan disinfektan ke permukaan benda tersebut.

  1. Batasi berbicara dengan orang lain

Virus korona dapat menyebar lewat cairan yang keluar dari mulut saat berbicara. Meskipun sudah menggunakan masker, peluang cairan dari mulut jatuh ke tempat lain masih ada. Jadi sebisa mungkin hindari untuk berbicara atau mengobrol dengan orang lain selama berada di transportasi publik.

  1. Bayar secara nontunai

Virus juga bisa menempel pada uang yang telah berpindah-pindah dari satu tangan ke tangan lain. Jadi sebisa mungkin hindari pengunaan uang untuk membayar jasa transportasi publik. Melakukan pembayaran nontunai akan menjadi pilihan sangat bijak.

Sebelum naik transportasi umum, pastikan kartu atau aplikasi uang elektronik memiliki saldo cukup. Jika tidak, segera lakukan top up agar kamu tidak perlu membayar dengan uang tunai.

  1. Hindari jam sibuk

Setelah kebijakan new normal berlaku, kantor-kantor dan fasilitas publik kembali beroperasi secara normal. Kepadatan penumpang transportasi publik pun kembali terlihat terutama pada jam sibuk seperti berangkat dan pulang kerja.

Jika memungkinkan, gunakan transportasi publik tidak pada jam sibuk. Jumlah penumpang transportasi publik seperti bus dan kereta di luar jam sibuk akan lebih sedikit. Jadi bisa naik transportasi umum dengan ruang yang lebih longgar dan lebih aman.

  1. Bawa helm sendiri

Ojek online sudah diperbolehkan untuk mengangkut penumpang. Jika menggunakan ojek online, pengemudi pasti sudah menyediakan helm. Satu helm tersebut akan dipergunakan oleh semua penumpang. Kita tidak tahu apakah penumpang-penumpang sebelumnya bebas virus. Maka untuk lebih aman, sebaiknya membawa dan menggunakan helm sendiri. Memang agak merepotkan, tapi akan jauh lebih aman.

  1. Cuci tangan dengan sabun

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik sangat efektif untuk membunuh kuman dan virus. Lakukan sebelum dan setelah menggunakan transportasi publik. Sebelum mencuci tangan, usahakan untuk tidak menyentuh area wajah. Sejumlah ruang publik seperti stasiun dan terminal kini telah menyediakan fasilitas untuk cuci tangan dengan sabun. Jadi tidak perlu repot mencari-cari toilet atau kamar mandi.

Dengan menerapkan tips tadi artinya sudah berusaha membentengi diri dari virus korona secara optimal. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon perlindungan Tuhan. Tetap produktif dan selalu jaga kesehatan. G-1

Baca Juga: