Uni Emirat Arab (UEA) memiliki bangunan dengan desain kemiringan mencapai titik ekstrem. Bangunan ini memang dirancang agar dunia semakin perhatian pada negeri di timur tengah yang terus menggeliat itu.
Uni Emirat Arab (UEA) bukan hanya memiliki gedung ikonik Burj Khalifa di Kota Dubai. Negeri gurun di Jazirah Arab ini memiliki gedung baru yang cukup unik di ibu kota Negara, Abu Dhabi, bernama Capital Gate atau gerbang ibu kota.
Kehadiran Capital Gate, yang terletak di jantung Abu Dhabi menjadi penanda kota tersebut. Bahkan karena memiliki kemiringan hingga 18 derajad, bangunan tersebut memegang rekor Guinness Book sebagai 'Worlds Furthest Leaning Manmade Tower" atau menara buatan manusia miring terjauh di dunia.
Dibanding kemiringan menara Pisa, Italia, gedung yang memiliki 35 lantai dengan tinggi 160 meter itu empat kali lipat lebih miring. Prestasi ini tidak mudah karena harus didukung struktur dan teknologi canggih.
Dirancang perusahaan Robert Matthew, Johnson-Marshall & Partners (RMJM), Capital Gate bukan sebagai pesaing Burj Khalifa. Gedung yang mulai dibangun September 2007 dan selesai pada 21 Desember 2011 tersesbut ingin membuktikan tantangan terhadap aturan arsitektur.
"Capital Gate menantang aturan arsitektur dan membangun struktur yang akan menempatkan Abu Dhabi di peta dunia," kata Pemimpin insinyur pembangunan Capital Gate dan Direktur Teknik di National Exhibitions Company (ADNEC) Abu Dhabi, Ahmed Al Mansoori, kepada CNN.
Sebanyak 17 lantai teratas menggantung di tepi ujung. Ini memberikan ribuan ton tekanan pada pilar inti bangunan. Pada posisi demikian, gravitasi menarik begitu kuat. Namun secara perhitungan struktur mampu menahannya.
Tekanan gravitasi dari kemiringan 18 derajat diimbangi pilar inti berbentuk bujur sangkar pertama di dunia. Struktur yang berada di tengah ini berupa 15.000 meter kubik beton yang diperkuat dengan 10.000 ton baja.
Sebenarnya pilar bangunan tetap saja lurus agar lift naik turun tetap bisa beroperasi. Namun, pada struktur lantainya dibuat dengan panjang berbeda, sehingga tercipta bangunan berbentuk miring.
Agat kuat dari terpaan angin, guncangan gempa bumi, dan tekanan gravitasi, pondasinya berdiri pada 490 tiang pancang yang ditanam sedalam lebih dari 30 meter. "Kami membuat dua bagian tiang. Satu lebih dalam dari yang lain. Bersama-sama mereka menciptakan kekuatan yang bersaing guna menjaga bangunan tetap tegak," jelas Al Mansoori.
Sebanyak 15 lantai dari bangunan ini untuk perkantoran, empat restoran dan bar, serta sebuah hotel bernama The Andaz Campital Gate. Hotel ini memiliki 200 kamar. Presidential Suite deluxe di lantai 33 yang terletak di lereng 18 derajat yang dramatis. "Karena bentuk bangunannya, setiap kamar di hotel memilliki luas dan bentuk yang berbeda," kata karyawan Andaz, Julia Gimadyeva.
Pada puncaknya, terdapat 18 Degrees Restaurant Hotel. Dari sini dapat melihat pemandangan ke ADNEC. Di depan adalah pemandangan Teluk Persia dan pulau-pulau Abu Dhabi yang menakjubkan.
Telihat juga istana mewah kerajaan yang tertutup untuk umum. Pemandangan alam Abu Dhabi adalah inspirasi di balik arsitektur Capital Gate. "Khususnya bukit pasir yang tertiup angin dan ombak yang bergulung di teluk," kata Al Mansoori.
Kota Budaya
Banyak bangunan Abu Dhabi yang sekarang menjadi landmark didirikan dengan kemiripan Capaital Gate seperti Menara Etihad, Gedung Aldar, dan taman hiburan Ferrari World. Baru-baru ini, Abu Dhabi menarik para pecinta seni setelah pembangunan "kubah apung" pada 2017 untuk museum Louvre Abu Dhabi.
Meskipun secara historis Abu Dhabi telah dibayangi oleh Dubai dalam hal pariwisata, Abu Dhabi menjadikan dirinya sebagai pusat budaya UEA. Di Andaz, seni dan desain dengan sengaja mewakili budaya Emirat. Dari ruang lantai dasar memamerkan berbagai macam karya seniman lokal hingga desain furnitur di seluruh hotel.
"Abu Dhabi tidak akan pernah menjadi Dubai karena memang tidak mau," kata Haroon. "Jika Anda ingin datang untuk beberapa malam dan menjadi gila, maka Dubai adalah tujuan Anda. Tetapi jika Anda benar-benar ingin menjelajahi budaya UEA, Abu Dhabi adalah tempatnya," tandas Haroon. hay/G-1