Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sejak 24 Februari lalu masih memanas. Keduanya terus berperang dengan berbagai persenjataan.

Diketahui, Rusia memiliki kekuatan armada tempur serta teknologi modern yang sedikit lebih unggul dibandingkan militer Ukraina. Namun, hal ini tidak membuat Ukraina tinggal diam.

Salah satu senjata andalan Ukraina dalam menghadapi gempuran Rusia yakni rudal Stinger. Rudal Stinger sendiri diproduksi oleh Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1978, dan digunakan pertama kali pada tahun 1981.

AS diketahui telah menjadi penyuplai berbagai perlengkapan militer untuk Ukraina sejak tahun 2014. Rudal Stinger menjadi salah satu yang dikirim AS untuk Ukraina dalam mengantisipasi serangan Rusia.

Rudal Stinger sendiri berfungsi untuk menangkal serangan udara (Surface to Air Missile). Senjata ini dinilai efektif dalam mengantisipasi serangan karena sangat portabel.

Rudal Stinger dapat digunakan secara cepat oleh pasukan darat. Bahkan, rudal ini dapat diluncurkan oleh seorang tentara atau warga sipil terlatih dengan memegangnya di bahu mereka.

Bobot dari rudal Stinger berkisar mencapai 15,2 kilogram. Secara rinci, rudalnya seberat 10,1 kilogram, sedangkan sisanya merupakan alat peluncurnya.

Rudal Stinger mampu membidik musuh dengan presisi lantaran adanya sensor khusus yang memanfaatkan panas mesin kendaraan. Sensor tersebut akan mendeteksi panas yang ditimbulkan mesin kendaraan, lalu berguna untuk mengunci targetnya dan bisa diluncurkan sewaktu-waktu.

Selain itu, rudal Stinger bisa meningkatkan kemampuan tentara di darat. Sebab, rudal ini mampu merebut wilayah udara serta menghalangi kemampuan musuh untuk beroperasi.

Efektivitas senjata ini ditunjukkan pada pertengahan 1980-an, di mana saat itu pasukan perlawanan Afghanistan menggunakan rudal Stinger yang diberikan kepada mereka oleh CIA untuk menembak jatuh helikopter Soviet. Akibat aksi tersebut, sejumlah ahli bahkan memuji Stinger karena telah mengubah arah konflik yang terjadi, dan menjadi faktor penting dalam kekalahan Soviet.

Rudal Stinger dilengkapi Reprogrammable Microprocessor atau RMP, yang memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen dalam uji keandalan dan pelatihan. Tak hanya pesawat tempur, pesawat tanpa awak pun mampu dijatuhkan rudal satu ini.

Rudal Stinger juga memiliki keunggulan, seperti kecepatan supersonik, kelincahan, serta sistem panduan dan kontrol yang sangat akurat. Ini yang membedakan rudal Stinger dalam melawan rudal jelajah dan semua jenis pesawat.

Baca Juga: