Jepang meluncurkan satelit baru ke orbit untuk menggantikan quasi-zenith pertama yang sudah tua. Satelit sebelumnya telah menyediakan data penentuan posisi global yang akurat untuk layanan seperti GPS.

Satelit ini berupaya untuk membangun sebuah sistem geolokasi homegrown yang bertujuan meningkatkan akurasi sistem navigasi mobil dan peta smartphone.

Satelit baru, yang dimuat dalam roket H-2A diluncurkan pada pukul 11:19 waktu setempat dari Pusat Ruang Angkasa Tanegashima di Prefektur Kagoshima, barat daya Jepang. Peluncuran awalnya dijadwalkan pada Senin (25/10) tetapi ditunda karena cuaca buruk.

Satelit ini menggantikan satelit Michibiki No. 1 yang diluncurkan pada 2010 dan telah mencapai akhir masa pakai.Satelit ini akan digunakan bersama dengan tiga satelit Michibiki yang diluncurkan sebelumnya dan melengkapi jaringan satelit AS yang ada.

Dengan peluncuran satelit ini, menandakan bahwa Jepang sudah 38 kali berturut-turut berhasil meluncurkan roket H-2A sejak pertama kali pada tahun 2005.

Berdasarkan keterangan dari Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), sebuah roket H- 2A meluncur dari pusat ruang angkasa Tanegashima di Jepang selatan. Roket itu berhasil melepaskan satelit "Michibiki" No.3 sekitar 30 menit setelah diluncurkan.

Sistem geolokasi satelit pada awalnya dirancang untuk militer Amerika Serikat (AS), kini dipergunakan untuk banyak aplikasi sipil.

Misalnya, mulai dari navigasi mobil hingga menjelajahi internet dari telepon genggam. Jepang mengandalkan Global Positioning System (GPS) yang dioperasikan oleh AS.

Roket H-2A yang membawa satelit itu memiliki panjang 53 meter dan berat sekitar 290 ton pada saat peluncuran. Sebelumnya, Jepang meluncurkan satelit keempat pada tahun 2017. Dalam peluncuran itu, menciptakan sebuah sistem untuk menyediakan layanan sistem penentuan posisi global yang tepat mulai tahun fiskal 2018.

Peningkatan Satelit untuk Akurasi GPS

Pemerintah Jepang berupaya meningkatkan jumlah satelit di orbit menjadi tujuh buah pada tahun fiskal 2023. Tujuannya untuk memperkuat "GPS Jepang" dengan layanan sistem penentuan posisi global yang lebih akurat.

Peluncuran satelit ini merupakan bagian dari rencana lebih luas untuk membangun GPS versi domestik dengan empat satelit yang berfokus pada negara tersebut dan wilayah yang lebih luas. Satelit pertama dikirimkan ke orbit pada 2010 dan yang kedua diluncurkan pada Juni. Satelit keempat akan diluncurkan pada Maret 2018 untuk memulai pelayanan ini. Sistem yang dibangun oleh Jepang tersebut masih perlu dioperasikan tandem dengan GPS.

Dengan adanya roket H-2A yang baru ini, satelit dapat memperoleh informasi yang lebih canggih lagi bagi GPS Jepang. Sebelumnya terdapat GPS Amerika Serikat yang diluncurkan Agustus lalu.

Operasi penuh diharapkan dapat dilakukan secepatnya agar nantinya dapat mengurangi berbagai error yang terjadi sebelumnya pada GPS. Dengan peralatan baru ini GPS dapat mendeteksi obyek bumi hingga beberapa centimeter saja, menjadikan sangat detil observasi GPS tersebut.

Baca Juga: