SYDNEY - Pemerintah Australia menuduh jet tempur Tiongkok menjatuhkan suar di dekat helikopter Australia dalam misi PBB di perairan internasional.

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan insiden tersebut "tidak dapat diterima".

Pilot helikopter harus mengambil tindakan mengelak agar tidak terkena suar, kata Marles. Australia mengajukan protes kepada pemerintah Tiongkok atas perselisihan di Laut Kuning di lepas pantai Korea itu.

"Konsekuensi terkena suar akan sangat signifikan," kata Marles dikutip dari Guardian.

"Yang penting, helikopter tidak terpengaruh dan semua awak selamat. Ini adalah insiden yang sangat serius. Itu tidak aman dan sama sekali tidak bisa diterima," kata dia.

Insiden yang pertama kali dilaporkan oleh Nine News pada Senin (6/5) malam itu terjadi pada hari Sabtu (4/5) sekitar pukul 19.30. Tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

Pemerintah Australia mengecam insiden tersebut dengan cara yang sama seperti ketika mereka menuduh sebuah kapal angkatan laut Tiongkok menargetkan penyelam Australia dengan gelombang sonar pada akhir tahun lalu.

Sumber pertahanan mengatakan, kapal perusak Australia HMAS Hobart berada di perairan internasional di Laut Kuning, yang terletak di antara pantai timur Tiongkok dan pantai barat Korea Selatan. Kapal tersebut berpartisipasi dalam Operasi Argos PBB, yang menerapkan sanksi internasional terhadap Korea Utara.

Helikopter Angkatan Laut Seahawk yang ditugaskan di HMAS Hobart, sedang melakukan penerbangan rutin ketika dicegat oleh jet tempur J-10 Tiongkok.

Marles menuduh jet Tiongkok menjatuhkan suar di depan helikopter pada jarak 300 meter di depan dan 60 meter di atas helikopter Australia. Dia mengatakan pilot Australia harus mengambil tindakan mengelak untuk menghindari kobaran api.

Departemen Pertahanan Australia mengatakan pesawat Tiongkok "melepaskan suar di sepanjang jalur penerbangan helikopter pasukan pertahanan Australia (ADF). Ini adalah manuver tidak aman yang menimbulkan risiko bagi pesawat dan personelnya."

Pada Selasa, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan personel pertahanan Australia berada "di wilayah udara internasional" melakukan pekerjaan penting dalam menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.

Albanese mengatakan kepada Channel Nine, masyarakat Australia "meminta penjelasan". Dia mengulangi komentar Marles bahwa tindakan tersebut "tidak profesional" dan "sama sekali tidak dapat diterima".

Baca Juga: