LOS ANGELES - Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), pada Senin (13/7) secara drastis kembali menutup aktivitas bisnis dan sekolah di wilayahnya setelah ada lonjakan kasus infeksi virus korona di sejumlah negara bagian di Negeri Paman Sam.

Terkait hal tersebut, Gubernur Gavin Newsom memerintahkan agar semua restoran, bar, dan bioskop dalam ruangan (indoor) di seluruh wilayah California, agar ditutup kembali. Tak hanya bisnis, sekolah, gereja, gym, mal, salon penataan rambut dan kantor yang non esensial di seluruh kota di California, pun harus ditutup termasuk yang ada di Los Angeles.

"Kami kembali menerapkan alur modifikasi awal yaitu perintah untuk tetap tinggal di rumah," kata Gubernur Newsom. "Adalah kewajiban bagi kita untuk menyadari bahwa Covid-19 tidak akan pergi dalam waktu dekat, sampai ada vaksin dan atau pengobatan yang efektif," imbuh dia.

Sebelumnya California merupakan negara bagian di AS yang pertama kali menutup wilayahnya (lockdown) pada Maret lalu, dan mulai melonggarkan aturan itu pada Mei. Saat ini di California dilaporkan telah terjadi 8.358 kasus baru harian virus korona sehingga total kasus telah mencapai hampir 330 ribu kasus, termasuk lebih dari 7.000 kematian.

Seperti halnya gubernur dari Negara Bagian Texas, Arizona, dan Florida, awalnya gubernur California ini menolak pemberlakukan pengenaan masker dan membiarkan pembukaan kembali rumah makan, gym dan bar. Namun saat ini seiring dengan terjadinya lonjakan kasus infeksi virus korona, sejumlah negara bagian mulai mempertimbangkan lockdown demi mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

Langkah California untuk kembali menerapkan lockdown diambil setelah pejabat dinas pendidikan di Los Angeles dan San Diego mengatakan sekolah-sekolah yang ada di kota mereka akan tetap ditutup dan sistem belajar mengajar dilakukan secara daring pada bulan depan.

"Kami tak ingin sekolah dijadikan cawan percobaan laboratorium," kata Austin Beutner, penilik sekolah di wilayah Los Angeles yang membawahi lebih dari 600 ribu siswa.

Sementara itu di negara bagian tetangga yaitu Oregon, telah diberlakukan larangan berkumpul dalam ruangan melebihi 10 orang dan mewajibkan warganya untuk mengenakan masker dan menjaga jarak sosial saat berada di luar rumah.

Sementara itu di episenter virus korona di Negara Bagian Florida, pada awal pekan dilaporkan ada 12.624 kasus baru virus korona. Angka ini mengalami penurunan setelah pada Minggu (12/7) di negara bagian ini tercatat ada 15.300 kasus Covid-19 dalam 24 jam.

Jumlah Kasus

Sementara itu pada Senin, Johns Hopkins University melaporkan ada 59.222 kasus baru virus korona dalam 24 jam terakhir. Dengan adanya penambahan kasus baru itu maka jumlah total kasus virus korona di AS telah mencapai lebih 3,36 juta kasus terhitung sejak Senin malam.

Johns Hopkins University juga melaporkan penambahan angka kematian sebanyak 411 jiwa. Sehingga jumlah total kematian akibat virus korona di AS saat ini mencapai jumlah 135.582 kasus.

Lonjakan kasus terbanyak di AS dilaporkan terjadi di negara-negara bagian yang dijuluki "Sabuk Matahari" yang terbentang dari Florida hingga California. Selain di daratan utama di AS, wabah virus korona juga dilaporkan terjadi di dua pangkalan marinir AS di Pulau Okinawa, Jepang, yang mengakibatkan sebanyak 95 personel disana terinfeksi Covid-19. AFP/I-1

Baca Juga: