JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, memproyeksikan cadangan devisa Indonesia akan mencapai 130-135 miliar dollar AS pada akhir 2022. Proyeksi tersebut di bawah capaian cadangan devisa nasional pada 2021 yang sebesar 144,9 miliar dollar AS.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan cadangan devisa sekitar 130-135 miliar dollar AS pada akhir 2022," kata Faisal dalam Macro Brief yang diterima di Jakarta, Rabu (7/12).

Prediksi ini berkaca dari Bank Indonesia (BI) yang baru saja melaporkan cadangan devisa nasional menyentuh angka 134,0 miliar dollar AS pada November 2022, atau naik 3,8 miliar dollar AS, dari sebelumnya sebesar 130,2 miliar dollar AS pada Oktober 2022.

Capaian ini setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, yang mana di atas standar kecukupan cadangan internasional sebesar tiga bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Neraca Transaksi

Lebih lanjut, dia memperkirakan neraca transaksi berjalan Indonesia berpotensi membukukan surplus sekitar 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau lebih dari capaian pada 2021 sebesar 0,28 persen dari PDB.

Meski demikian, pihaknya tetap mengingatkan untuk mengantisipasi adanya peningkatan kinerja impor di sisa 2022, yang dapat mempersempit surplus neraca.

"Impor terus menguat seiring dengan pemulihan permintaan domestik, sementara ekspor berisiko melemah akibat ketakutan akan resesi global," kata Faisal.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suryo Utomo, menyebutkan realisasi penerimaan pajak per Selasa (6/12) mencapai 1.580 triliun rupiah atau sudah melampaui target yang ditetapkan tahun ini yaitu 1.485 triliun rupiah.

Baca Juga: