Kesuksesan itu butuh proses dan butuh waktu.Saipul Jamil seharusnya rehat sejenak, menyesuaikan diri dengan "dunia baru", introspeksi, dan menyesuaikan dengan lingkungan di masa pandemi ini yang sudah jauh berbeda dibanding saat ia belum masuk penjara.
Setelah menjalani hukuman selama lima tahun di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, pedangdut Saipul Jamil, Kamis (2/8) bisamenghirup udara bebas. Beda dengan tahanan pada umumnya, keluarnya Saipul Jamil inisangat istimewa, disambut dengan mobil Porsche Boxter kap terbuka, mendapat kalungan bunga, dan diliput besar-besaran oleh media massa. Hal ini mengingatkan kita kepadapahlawan bulu tangkis kita, Alan Budi Kusuma dan Susy Susanti yang diarak keliling Jakarta setelah "mengawinkan" medali emas Olimpiade di Barcelona 1992.
Saipul Jamil dipenjara karena dinyatakan bersalahmelakukan pencabulan sesama jenis dengan anak di bawah umur.Atas perbuatannya itu, Saipul dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Kemudian atas kasus penyuapan terhadap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dihukum tigatahun penjara.Total delapan tahun penjara. Namun ia hanya menjalani lima tahun penjara karena mendapat remisi 30 bulan.
Tak heran, bebasnya penyanyi yang bernama asli Jamiludin Purwanto ini menimbulkan kontroversi. Banyak yang geram dan marah melihat penyambutan tersebut mengingat kasusnya yang bisa dibilang tidak biasa untuk ukuran Indonesia. Apalagi Saipul Jamil juga langsung tampil dalam sebuah talkshow di televisi. Bahkan kabarnya, beberapa televisi sudah menyiapkan program untuk mantan suami Dewi Persik ini.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sangat menyayangkan glorifikasi bebasnya Saipul Jamil. Munculnya Saipul Jamil bak pahlawan di televisi akan membuat psikologis korban menjadi terpukul kembali dan sulit untuk pulih.
Dengan tampil kembali di televisi dan mendapat liputan media begitu besar, bisa saja membuat Saipul Jamil tidak merasa bersalah atas perbuatannya melakukan kekerasan seksual sesama jenis kepada anak di bawah umur. Dia bisa menganggap bahwa itu hal yang normal. Sungguh sangat berbahaya.
Petisi berisi ajakan untuk memboikot Saipul Jamil tampil televisi pun muncul. Petisi yang ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini, sudah tembus 300 ribu tanda tangan dari target 500 ribu tanda tangan.
Sebenarnya, bebasnya Saipul Jamil ini tidak akan menjadi kontroversial jika Saipul tidak "ngebet" eksis lagi di dunia hiburan. Bayangkan, hari pertama keluar dari Cipinang langsung road show ke beberapa stasiun televisi. Dan ini terkesan sudah disiapkan jauh-jauh hari, temasuk penyambutan dengan menggunakan mobil mewah dan kalungan bunga saat keluar dari Lapas Cipinang.
Saipul seharusnya rehat sejenak, menyesuaikan diri dengan "dunia baru", introspeksi, danmenyesuaikan dengan lingkungan di masa pandemi ini yang sudah jauh berbeda dibanding saat ia belum masuk penjara.
Pihak-pihak yang menginginkan Saipul Jamil eksis lagi di dunia hiburan harusnya bisa menahan diri. Biarlah proses kembalinya Saipul Jamilke panggung hiburan mengalir secara alami. Toh masyarakat kita dikenal sangatpemaaf. Contohnya Ariel Noahyang sudah bisa diterima oleh masyarakat. Masyarakat seolah sudah lupa kasus yang membuat ia dipenjara. Ariel kini susahbisa nyanyi lagi dansempat menjadi juri ajang pencarian bakat di televisi. Bahkan Ariel menjadi maskot vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat. Itu semua mengalir begitu saja, terjadi secara alami.
Saipul Jamil harus bisa meniruitu. Semua ada masanya.Kesuksesan itu butuh proses dan butuh waktu.