Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir, atau akrab disapa Butet, mengakui persiapannya baru mencapai 40 persen jelang keikutsertaan dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 di Glasgow Skotlandia, pada 21-27 Agustus mendatang.

"Saya belum mengikuti program latihan berat karena semestinya saya istirahat total untuk pemulihan cedera lutut. Saya masih fokus menjalani latihan penguatan kaki," kata Butet di Jakarta, Kamis (13/7) kemarin.

Butet mengaku selama menjalani latihan penguatan kaki masih mempunyai rasa khawatir pergerakan kakinya justru akan memperparah cedera yang dialami. "Saya belum berdiskusi lagi dengan dokter. Tapi, rasa sakit dan trauma masih ada, terutama jika saya ingin ambil bola yang tidak terprediksi," katanya.

Pasangan atlet Tontowi Ahmad, atau akrab disapa Owi pada nomor ganda campuran itu tidak mematok target pribadi pada Kejuaraan Dunia 2017 menyusul target yang telah ditetapkannya adalah medali emas Asian Games 2018. "Saya ingin medali emas Asian Games untuk melengkapi gelar. Saya dan Owi berusaha menikmati permainan karena saya keterbatasan usia. Tapi, Owi telah mengikuti persiapan dengan lebih baik," ujar atlet berusia 31 tahun itu.

Selain itu, terang dia, beban target pada ganda campuran bukan saja untuk kami, tapi masih ada pasangan lain seperti Praveen Jordan/Debby Susanto. "Harus ada regenerasi atlet meskipun kami masih berusaha tampil maksimal," tambah Butet.

Terkait dengan kapan akan gantung raket, menyebut jika kemungkinan besar akan terus berlaga hingga Asian Games 2018 mendatang. "Saya lihat kondisi dulu, karena cedera saya di lutut tidak mudah. Kalau saya sih targetnya masih bisa main di Asian Games 2018 nanti. Saya berharap kondisi lutut bisa pulih cepat," ungkapnya.

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky, menurut Butet, juga sempat khawatir cedera lutut Butet akan lebih parah jika mengikuti latihan sesuai program yang telah ditetapkan. "Secara fakta dan kondisi, memang Owi dan Butet, saya pikir mereka bertahan sampai 2018 pada Asian Games mendatang. Kalau mereka masih bisa ikuti program saya, mungkin saja bisa sampai 2024," tambah Richard.

Asisten pelatih ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Vita Marissa mengatakan kejuaraan-kejuaraan yang akan diikuti pasangan Owi/Butet harus lebih selektif menyusul cedera Butet.

"Kami ingin mereka lebih memilih kejuaraan dan hanya mengikuti pada kejuaraan yang mereka bisa mencapai targetnya. Setahun yang lalu, pelatih tidak menyangka Butet akan terkena cedera," ujar Vita.

Pasangan Owi/Butet, pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, meraih medali perunggu setelah kalah dari pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei 16-21, 14-21. Ganda campuran andalan Merah-Putih itu meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou, Tiongkok.

Seperti yang diketahui, Butet hingga saat ini masih terkendala cedera lutut yang tengah menghantuinya. Dara asal Manado ini menderita cedera lulut sejak Tiongkok Open 2016 lalu. Dia juga tampil tak maksimal ketika mengikuti pertandingan BWF Dubai World Superseries Finals 2016. Owi/Butet pun akhirnya menyerah di fase penyisihan grup. ion/S-2

Baca Juga: