Buruh Jateng Keluhkan Sulitnya Daftar Kartu Prakerja

SEMARANG - Ketua Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) Jateng, Wahyudi mengeluhkan sulitnya mendaftar program Kartu Prakerja. Selain dilakukan secara online, keterbatasan pengetahuan para buruh juga menjadi penyebabnya.

Hingga kini, banyak yang tidak bisa mendaftar karena masalah teknis. Kementerian Sosial dan Kemenko Perekonomian yang menangani dua bantuan tersebut diminta lebih luwes dan fleksibel.

"Kami minta kebijakan pemerintah agar proses pendaftaran kartu prakerja ini dipermudah. Banyak teman-teman kami yang belum melek teknologi dan kesulitan mengakses soal itu," Kata dia di Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (4/5).

Hanya sedikit buruh yang miliki dan mampu mengoperasikan smaprtphone berbasis android. Sementara untuk masuk ke sistem kartu Prakerja, harus bisa memaksimalkan itu.

"Sudah banyak anggota kami yang mengeluh soal ini. Sulit mengakses masuk kartu Prakerja. Padahal, Kartu Prakerja bagaikan angin surga buat kami para buruh yang di PHK atau dirumahkan saat ini," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku telah melayangkan surat kepada Menteri Sosial dan Menko Perekonomian untuk dilakukan evaluasi.

"Progres di lapangan, jaminan sosial dan kartu prakerja ini masih ramai. Maka saya hari ini mengirim dua surat agar pemerintah pusat melakukan evaluasi," ujarnya.

Banyak buruh di Jateng yang kesulitan mengakses program itu, akibat beberapa faktor yang jadi penyebabnya yaitu mulai dari tingkat pendidikan hingga akses internet.

"Kami usul kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar yang kesulitan itu kami bantu. Mereka akan kami data secara 'offline' dan kami serahkan ke pusat. Soalnya kalau semua dengan mekanisme 'online' dan hanya satu jalur, banyak yang kesulitan," ujarnya.

Sementara, banyaknya jenis bansos dan perbedaan jumlah bantuan disinyalir akan menimbulkan konflik di lapangan. Pihaknya mengulkan agar pemerintah memberikan keluwesan, untuk mengelola bantuan tersebut.

" Kami minta bantuan yang Rp 600 ribu itu disamakan dengan bantuan lain yang Rp 200 ribu agar mudah dalam penyaluran dan tidak bikin iri," Kata dia.SM/AR-3

Baca Juga: