KULON PROGO - Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyerahkan bantuan kepada keluargapenderes nira yang lumpuh di Dusun Clapar 2, Desa/Kalurahan Hargowilis, Kecamatan/Kapanewon Kokap.

Penderesnira kelapa bernama Sumadi dan Suwitolumpuh setelah mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai penderesnira.

"Semoga sakit yang diberikan oleh Allah dapat segera diambil juga oleh Allah. Kami semua tidak dapat memberi apa-apa kecuali doa, dan ini ada sedikit bantuan dari Baznas semoga bermanfaat," kata Sutedjo, di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/9) saat menyerahkan bantuan Baznas.

Sutedjo seperti dikutip dari Antara mengatakan di Kulon Progo ada sedikitnya 5.000 penderes nira, yang selama bekerja berisiko mengalami kecelakaan sebagaimana Sumadidan Suwito.

"Kami akan mengupayakan bantuan buat mereka yang mengalami kecelakaan kerja. Penderes nira bukan pekerjaan mudah karena mempertaruhkan nyawa," katanya.

Didampingi pejabat pemerintah dan perwakilan Baznas, Sutedjo menyerahkan bantuan berupa paket bahan pokok dan uang 2 juta rupiah kepada keluarga Sumadi dan Suwito.

Sumadi tidak bisa lagi mencari nafkah karena lumpuh akibat kecelakaan yang dia alami 13 tahun lalu saat bekerja di ladang. Dia tidak bisa kemana-mana, hanya bisa berbaring di kasur.

"Meskipun hanya bisa berbaring di kasur, saya sebelumnya masih bisa melihat. Setelah saya beri obat tetes mata karena sakit saya malah tidak bisa melihat sama sekali," kata Sumadi.

"Beberapa hari yang lalu sempat meminta keluar rumah, tapi malah jatuh di dekat masjid, jadi bapak trauma keluar rumah," kata Sariyah, istri Sumadi.

Sementara Suwito atau Mbah Kemis mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai buruh penderes nira.

"Sebelumnya saya menjadi buruh penderes yang bisa manjat kurang lebih 27 pohon per hari, namun setelah jatuh saya tidak bisa apa-apa, bahkan anak saya pun mengira saya sudah mati," kata Suwito, yang sejak tahun 2007tidak bisa bekerja lagi.

"Bantuan dari pemerintah pernah satu kali sebelumnya saya terima disuruh untuk beli obat pun saya gunakan untuk makan, karena untuk makan saja susah. Saat itu anak saya belum ada yang bekerja, hanya istri saya berusaha mencari nafkah, apapun dikerjakan, termasuk membersihkan jalanan," katanya.

Sekarang keadaanSuwito agak membaik. Dengan bertopang pada satu kaki, dia mencari rumput untuk ternak. mar/N-3

Baca Juga: