KULON PROGO - Sebelum 2018 pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo berkisar antara 4 persen hingga 5,2 persen, tapi dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) bisa tumbuh menjadi 11,3 persen pada 2018 atau di atas DIYyang pertumbuhannya sebesar 7 persen.

"Pada 2019 pertumbuhan ekonomi sebesar 10,83 persen, sedangkan pada masa pandemi Covid-19 ini tetap pada pertumbuhan ekonomi yang mengarah positif," kata Bupati Kulon Progo, Sutedjo, di Kulon Progo, Sabtu (30/8).

Menurut Sutedjo, Kulon Progosebelumnya tercatat sebagai daerah angka kemiskinannya lebih tinggi dari lima kabupaten/kota di DIY. Namun sejak 2018, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kulon Progoyang berada di atas dua digit atau tertinggi di DIY.

Sutedjo seperti dikutip dari Antara menjelaskan pada awal pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Kulon Progo sebagai lokasi pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, banyak penolakan warga yang tidak merelakan lahannya untuk pembangunan bandara. Namun setelah dilihat dalam perkembangannya, banyak dampak positif yang didapat oleh masyarakat.

Meski begitu, tambah dia, Pemkab Kulon Progo memiliki pekerjaan berat dalam mendorong masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha atas pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta. Masyarakat harus mampu menangkap peluang adanya bandara untuk berusaha sesuai kemampuan dan potensi lokal.

Ia berharap masyarakat jangan hanya menjadi penonton, namun dengan harus mampu menangkap peluang usaha.

"Kami selalu mengajak dan mengingatkan masyarakat Kulon Progo memanfaatkan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai potensi untuk menangkap peluang di semua sektor sesuai kemampuan. Jangan jadi penonton," katanya. mar/N-3

Baca Juga: