PALU- Bulog Sulawesi Tengah hingga kini baru berhasil menyerap sebanyak 5.926 ton beras petani yang tersebar di seluruh sentra produksi di daerah itu.

Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulteng, Basirun di Palu, Rabu mengatakan jika dibandingkan dengan prognosa pengadaan yang ditetapkan pada musim panen 2021 sebanyak 30.000 ton, maka realisasi pembelian baru mencapai sekitar 19 persen.

Dia mengakui bahwa tingkat penyerapan termasuk masih kecil dan cukup jauh dari target pengadaan yang telah ditetapkan tersebut.

Namun, Basirun tetap optimist target bisa tercapai, sebab panen raya masih tahap pertama di tahun ini masih berlangsung.

Salah satu faktor yang cukup mempengaruhi realisasi pengadaan beras di daerah ini adalah menyangkut kualitas panen baik gabah maupun beras petani sangat sulit memenuhi standar pembelian Bulog, khususnya untuk beras medium.

Sementara Bulog, kata dia, membeli beras petani wajib mengacu kepada standar mutu dan harga pemerintah.

"Jika mutunya memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah, otomatis dibeli Bulog sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP)," katanya.

Faktor lainya yang juga adalah masalah harga beras di tingkat penggilingan cukup tinggi jauh diatas HPP sehingga Bulog tentu kalah bersaing dengan swasta (pengumpul).

Baca Juga: