JAKARTA - BukuKas, aplikasi keuangan digital untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia mengumumkan putaran pendanaan Pra-Seri A sebesar 9 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan 134 miliar rupiah. Pendanaan akan digunakan untuk mengembangkan fitur produk dan inovasi guna membangun kepemimpinan di pasar aplikasi keuangan digital di Indonesia.

CEO and Co-Founder BukuKas, Krishnan Menon, mengatakan itu dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (25/8).

Menurut Krishnan, sejumlah investor terlibat dalam pendanaan kali ini. Pendanaan ini adalah program akselerasi startup Surge milik Sequoia Capital India, Saison Capital, Speedinvest, S7V, January Capital, Prasetia Dwidharma, Cambium Grove Capital, Alter VC, Taurus VC, dan XA Network.

"Suntikan dana tersebut membuat BukuKas telah meraup total pendanaan sebesar 12 juta dollar AS, sementara pendanaan akan digunakan untuk mengembangkan fitur produk dan inovasi. Ini untuk membangun kepemimpinan di pasar aplikasi keuangan digital di Indonesia," katanya.

Krishnan menambahkan, pihaknya sangat senang atas kepercayaan para investor yang terus mendukung BukuKas.

"Mereka membawa keahlian dan wawasan luas dalam layanan finansial dan neo-bank dari berbagai wilayah yang akan bermanfaat bagi perkembangan bisnis BukuKas," ujarnya.

Krishnan mengatakan perkembangan BukuKas yang sangat pesat sejak diluncurkan dalam 8 bulan terakhir telah menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia sudah siap untuk beralih ke digital. Saat ini, 73 persen pengusaha berada di luar kota besar sehingga produk dan layanan yang tersedia bagi mereka tergolong sedikit.

"BukuKas berkomitmen menjangkau mereka, karena mereka adalah Indonesia yang sebenarnya, tulang punggung ekonomi kita. Membantu mereka untuk menjadi sukses merupakan tujuan utama kami," katanya.

Menurut Krishnan, lewat misi untuk membawa jutaan pedagang dan pengusaha kecil ke era digital, aplikasi seluler BukuKas menyediakan solusi pembukuan yang sederhana dan andal dalam membantu UMKM. Terutama dalam melacak penjualan, laba, dan kredit yang diharapkan dapat menggantikan sistem pencatatan tradisional berbasis kertas dan pulpen.

"Dengan BukuKas, para pengusaha mampu mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor-faktor yang dapat mendorong laba dan arus kas mereka, memungkinkan mereka untuk meningkatkan proses bisnis mereka secara aktif. Aplikasi tersebut juga mengirim pemberitahuan melalui aplikasi WhatsApp kepada pelanggan saat kredit jatuh tempo," ujarnya.

Proses yang mudah tersebut, menurut dia, membantu pemilik usaha kecil untuk mengurangi pengeluaran sebanyak 20 persen dan menghemat 2-4 jam per hari tanpa perlu melakukan perhitungan manual dan rekonsiliasi akun. ags/N-3

Baca Juga: