Banyaknya anak atau kerabat yang hilang, membuat kaum ibu di sebuah kota di Meksiko berbagi resep masakan dalam sebuah buku memasak yang didedikasikan untuk anak-anak atau kerabat mereka yang hilang

Saat Yadira Martinez membuatkan hidangan favorit putranya, rasanya seperti anaknya telah kembali ke rumah, maka ia dan ibu-ibu lainnya yang senasib memutuskan untuk berbagi resep dalam sebuah buku memasak yang didedikasikan untuk anak-anak mereka yang hilang.

"Saat menyiapkan dadar telurnya, saya merasa dia ada di sini, bahwa dia akan datang dan duduk untuk makan bersama kami," kata Martinez saat ditemui di kediamannya di Kota Irapuato, Guanajuato, salah satu negara bagian paling berbahaya di Meksiko.

Dari hasil penjualan buku resep tersebut, digunakan untuk membantu membiayai pencarian tak kenal lelah yang dilakukan oleh Martinez dan ibu-ibu lain untuk anak-anak mereka.

Tercatat ada sekitar 3.700 orang hilang di Negara Bagian Guanajuato di Meksiko tengah, dari total lebih dari 112.000 orang di seluruh negeri. Sebagian besar orang hilang terjadi sejak tahun 2006, ketika pemerintah mengerahkan militer dalam perang melawan narkoba, sehingga memicu gelombang spiral kekerasan.

Dengan memakai irisan bawang bombay, tomat, dan cabai, Martinez kerap membuat telur dadar ala Meksiko dengan saus kacang goreng yang sangat digemari putranya, Jaime, hingga sang anak menghilang pada tahun 2018 di usianya yang 22 tahun.

"Stuffed pepper for Antonio" dan "Lasagna for Raymundo" termasuk di antara lebih dari 70 nama hidangan lain yang dimuat dalam buku resep ini yang bertujuan untuk mengabadikan kenangan agar orang hilang tetap hidup.

Selain Martinez, ada Karla Jimenez yang membagikan resepenchilada, hidangan favorit kakaknya Juan Valentin, yang menghilang pada usia 37 tahun pada tahun 2020.

Selain berisi resep, buku itu mencantumkan catatan tentang data setiap orang hilang dan perjuangan keluarga mereka untuk menemukan mereka.

"Kita semua punya hidangan favorit. Kita semua memasak dengan cinta untuk seseorang, atau seseorang memasak untuk kita dengan cinta," kata Zahara Gomez Lucini, fotografer di balik proyek buku resep tersebut.

"Ini tentang membicarakan orang hilang dengan cara yang berbeda, bukan hanya tentang pencarian atau kematian mereka, tapi juga tentang apa yang mereka sukai, apa yang tidak mereka sukai, musik apa yang mereka dengarkan," imbuh dia.

Sejak Oktober 2022, sudah sekitar 2.000 eksemplar buku masak tersebut telah dicetak. Setengah dari keuntungan penjualan buku resep ini disumbangkan ke grup pencarian.

Pencarian Berkepanjangan

Martinez telah berupaya melakukan pencarian secara kolektif dalam kelompokHasta Encontrarte(Sampai Aku Menemukanmu) selama empat tahun mencari tahu keberadaan putranya dan orang hilang lainnya.

Para ibu tersebut melaporkan telah menemukan 180 jenazah di Guanajuato sejak pembentukan kelompok tersebut pada tahun 2021.

Pada suatu hari baru-baru ini, para anggota menggunakan batang logam untuk mencari jasad orang hilang di sebidang tanah setelah kelompok itu menerima informasi anonim tentang kemungkinan adanya kuburan massal.

"Setelah menusukkannya ke tanah, kami mengendus batang-batang logam tersebut untuk mencari tahu apakah ada bau busuk. Mungkin saja ada kuburan yang tidak bertanda di bawah sana," ucap Carla Vasquez, 20 tahun, yang sedang mencari saudara laki-lakinya yang hilang.

Polisi bersenjata menjaga para ibu dari bahaya yang ditimbulkan oleh kelompok kriminal dan hal itulah cerminan dari risiko yang harus mereka hadapi bahkan dalam mencari orang hilang.

Pada Mei 2023, seorang ibu yang mencari putranya, dibunuh di Guanajuato, tempat para kartel bersaing untuk menguasai rute penyelundupan narkoba yang menguntungkan. Meski penuh marabahaya, negara bagian ini merupakan tujuan wisata utama dan pusat industri yang menjadi lokasi pabrik-pabrik raksasa otomotif asing.

"Guanajuato menarik investasi Jerman atau Amerika Utara, namun juga merupakan negara yang menarik kelompok penyelundup narkoba," kata seorang analis keamanan bernama David Saucedo.

Selain banyak orang yang hilang, lebih dari 420.000 orang telah dibunuh di Meksiko sejak tahun 2006. Akibatnya, petugas forensik di negara ini kewalahan dan puluhan ribu jasad tak dikenal tergeletak di kamar mayat atau kuburan massal. AFP/I-1

Baca Juga: