Sukarelawan Ganjar Untuk Semua (GUS) mengadakan kegiatan selawat dan silaturahim bersama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah.

SERANG - Sukarelawan Ganjar Untuk Semua (GUS) mengadakan kegiatan selawat dan silaturahim bersama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah.

Kegiatan tersebut diadakan di lapangan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falamani, Kampung Nyomplong, Desa Sukaindah, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten, Senin (9/10).

Dalam kegiatan itu, ada ribuan masyarakat dari berbagai kalangan yang hadir. Hal itu menjadi bukti kecintaan masyarakat kepada sosok Ganjar Pranowo, bacapres 2024 dari PDIP.

Koordinator GUS Provinsi Banten Wahyudin Nasyar mengatakan kegiatan berselawat dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mereka inisiasi itu merupakan bukti bahwa sosok mantan Gubernur Jawa Tengah taat terhadap agama islam yang dia anut.

Dia mengatakan masyarakat sangat antusias dan khidmat mengikuti acara tersebut. Menurut Wahyu, ada sekitar 1.000 lebih masyarakat dari berbagai kalangan mengikuti tersebut.

"Kami harus hadir di tengah-tengah kegiatan masyarakat terurama di bidang kerohanian seperti ini," kata dia dalam siaran persnya.

Bahkan, untuk kepedulian dan kedekatan Ganjar terhadap alim ulama tak diragukan lagi. Terbukti, selama dia menjabat sebagai kepala daerah di Jateng selalui bersama tokoh agama di setiap kegiatan dan mengambil kebijakan.

"Sosok pemimpin yang sangat dekat sekali dengan ulama bahkan beliau juga merupakan mantu daripada ulama besar di Jawa," katanya.

Sementara, Dewan Penasehat GUS Provinsi Banten Abah Elang Mangkubimi mengatakan, kegiatan bersholawat ini merupakan perjalanan GUS Provinsi Banten mensosialisasikan sosok Ganjar Pranowo melalui nilai keagamaan dan seni budaya.

"Bahwa beliau (Ganjar) tidak alergi dengan agama. Dan tidak ada politik identitas," katanya.

Selain menjadi media sosialisasi, pagelaran seni budaya dan keagamaan ini merupakan sarana GUS Banten mengajak masyarakat untuk menjalani perhelatan Pemilu 2024 dengan riang gembira tanpa ada upaya intimidasi.

"Kami mengabarkan kepada mereka para tokoh yang ada agar menjaga kondusivitas stabilitas kerukunan agama sebagai warga Indonesia yang kaya akan perbedaan," katanya. (*)

Baca Juga: