Investor veteran asal Inggris, Jeremy Grantham pada Rabu (7/9) memperingatkan pasar keuangan untuk bersiap menghadapi kondisi perekonomian global pada tingkat yang paling genting dalam beberapa tahun mendatang.

Seruan itu disampaikan Grantham atas kondisi inflasi yang membandel, ketegangan geopolitik dan bank sentral hawkish atau dalam kondisi mendukung kenaikan tingkat suku bunga untuk melawan inflasi, bahkan mungkin merugikan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi lapangan kerja.

"Ini adalah momen yang tampak lebih berbahaya dalam ekonomi global daripada kegilaan pada tahun 2007," Grantham, salah satu pendiri dan kepala strategi manajer aset GMO, mengatakan kepada Reuters Global Markets Forum (GMF).

Grantham menekankan pasar saat ini harus mengatasi valuasi saham pertumbuhan "hiper-inflasi", dan potensi gejolak di pasar perumahan global, karena kenaikan suku bunga memberi tekanan pada pemilik rumah.

"Kemerosotan fundamental secara global terlihat sangat mengejutkan," jelasnya.

Ia pun menyoroti saham dunia telah anjlok 20 persen sejak awal tahun, sementara Nasdaq Composite turun 24 persen.

Gejolak ekonomi dan pasar diprediksi Grantham akan menguji tekad bank sentral global untuk memerangi inflasi melalui pengetatan kebijakan moneter.

"(Bank sentral) akan ketakutan, mereka akan melakukan apa yang mereka bisa, mungkin."

Grantham pun memprediksi tekanan inflasi kemungkinan akan terus berlanjut karena gangguan ekonomi terkait perubahan iklim, tenaga kerja global yang menyusut, dan sumber daya komoditas yang terbatas.

Itu akan memberi tekanan lebih lanjut pada pengembalian ekuitas, katanya.

Baca Juga: