Prancis berusaha mengikuti jejak Italia dan Brasil memenangi Piala Dunia kedua berturut-turut. Atau Argentina yang akan menjuarai untuk ketiga kali?

DOHA - Partai puncak Piala Dunia Qatar 2022 tersaji di Lusail Iconic Stadium, Minggu (18/12) pukul 22.00 WIB saat Argentina dan juara bertahan Prancis bertemu untuk berebut mahkota. Les Bleus menatap laga tersebut sebagai juara bertahan pertama dalam 24 tahun terakhir yang bertanding di final.

Mereka lolos ke partai puncak dengan kemenangan 2-0 atas tim asal Afrika, Maroko, di semifinal. Di sisi lain, Argentina asuhan Lionel Scaloni menggagalkan upaya Kroasia untuk tampil kedua kalinya berturut-turut di final. Albiceleste menang telak 3-0. Jelang laga kontra Prancis, Messi menjadi fokus perhatian.

Lionel Messi memiliki kesempatan terakhir untuk membuktikan mampu merebut Piala Dunia. Sejauh ini pemain berusia 35 tahun itu telah menorehkan sederet prestasi. Peraih penghargaan Ballon d'Or tujuh kali ini bertekad mengangkat trofi Piala Dunia dalam laga yang akan menjadi perpisahan.

Namun, setangguh apa pun penyerang Paris Saint-Germain itu selama tampil di Qatar 2022, satu orang saja tentu tidak akan mampu membawa Argentina juara. Demikian juga Prancis, tak cukup hanya fokus ke Mbappe. Sepak bola adalah kerja tim. Nah, masing-masing memiliki bintang, kini tinggal kekompakan timlah yang menentukan.

Banyak pemain bagus di dua kubu. Nicolas Otamendi tampil bagus di lini pertahanan. Enzo Fernandez akan menjadi penyerang masa depan dan Julian Alvarez membuktikan diri sebagai pewaris Messi. Argentina terpuruk di awal turnamen. Gol cantik Arab Saudi oleh Salem Al-Dawsari melintas melewati Emiliano Martinez, namun bangkit. Albiceleste menyingkirkan Belanda di perempat final dan tim juara Copa America itu tak terbendung saat mengatasi Kroasia.

Meski Kroasia menebar ancaman dengan menyingkirkan Brasil, Argentina tak perlu terlalu bekerja keras untuk mengatasi tim runner-up Piala Dunia 2018 tersebut. Argentina yang merupakan juara Piala Dunia 1978 dan 1986 lolos ke final untuk keenam kalinya.

Tiga kali laga final berakhir dengan air mata bagi Argentina, termasuk edisi 2014. Jika kembali gagal, mereka akan menyamai catatan Jerman, kalah di empat final Piala Dunia. Meski demikian, mencetak dua gol di setiap pertandingan setelah laga pembuka, tentu saja statistik yang meyakinkan untuk Albiceleste. Hanya Spanyol tahun 2010 yang berhasil sebelumnya menjadi juara Piala Dunia usai kalah dalam pertandingan pembukaan.

Semuanya berjalan tidak sesuai dengan rencana saat Prancis berangkat ke Qatar. Sederet pemain kunci cedera. Kontroversi di luar lapangan dan terdegradasi dari UEFA Nations League. Sangat sedikit yang membuat prediksi Prancis akan melangkah jauh di Qatar. Tanpa Paul Pogba, N'Golo Kante, dan pemenang Ballon d'Or, Karim Benzema, ternyata tidak masalah bagi pelatih Didier Deschamps.

Setelah memulangkan Inggris, Prancis menghadapi ujian berat melawan tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia. Meski Maroko mengancam, Prancis lolos ke final. Unggul dua gol tanpa balas juga memastikan Les Bleus berhasil menjaga clean sheet pertama di Qatar 2022. Prancis lolos ke final Piala Dunia untuk keempat kalinya.

Kini, mereka berusaha untuk mengikuti jejak Italia dan Brasil sebagai negara ketiga yang memenangi Piala Dunia berturut-turut. Laga final kali ini menandai pertemuan ke-13 antara Argentina dan Prancis di semua kompetisi. Argentina meraih enam kemenangan. Prancis tiga,dan tiga lainnya berakhir imbang. Namun dalam pertemuan terakhir kedua pihak Les Bleus menang 4-3 di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Kondisi Tim

Dua pemain Argentina terpaksa hanya menonton di semifinal karena skorsing setelah mendapat kartu kuning kedua di laga melawan Belanda. Tapi, Marcos Acuna dan Gonzalo Montiel siap tampil di final. Montiel bersaing dengan Nahuel Molina. Namun, Acuna akan merasa percaya diri untuk mengambil tempat Nicolas Tagliafico dalam formasi empat bek.

La Albiceleste hanya meragukan Alejandro Gomez, yang tidak sepenuhnya pulih dari keseleo pergelangan kaki di laga semifinal. Untuk Messi, penyerang veteran itu dipastikan berada di starting line-up untuk penampilan ke-26 di Piala Dunia.

Di kubu Prancis, kondisi cuaca Qatar berimbas kepada skuad Les Bleus. Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot serta Kingsley Coman merasa tidak enak badan sebelum semifinal. Rabiot dan Upamecano kini merasa lebih baik dan seharusnya berada di line-up. Konate pantas mendapat pujian atas penampilannya melawan Maroko, tetapi Deschamps kemungkinan akan menurunkan Upamecano.

Bek kiri, Theo Hernandez, mengalami memar lutut saat melawan Maroko, tetapi itu tidak membahayakan tempatnya di line-up final. Sementara itu, Kylian Mbappe akan melanjutkan pertarungan individu dengan Messi untuk memperebutkan sepatu emas. Keduanya sama-sama mengoleksi lima gol. Pemain berusia 23 tahun ini bakal menjadi pemain termuda yang mencetak gol di dua laga final Piala Dunia jika kembali menjaringkan bola. ben/AFP/G-1

Baca Juga: