Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memberikan respon terkait kasus penembakan antaranggota kepolisian. Ia meminta kasus penembakan Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diusut hingga tuntas.

"Saya sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," kata Jokowi di Pulau Rinca, NTT, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/7).

Jokowi meminta kepada Polri untuk menjaga transparansi dalam penyelidikan kasus tersebut. Ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan publik agar tidak muncul keraguan masyarakat terhadap institusi Polri.

"Yang penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," kata Jokowi.

Seperti diketahui, kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J menjadi sorotan publik belakangan ini lantaran dinilai banyak kejanggalan. Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Terkait kasus tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabiowo menonaktifkan Irjen Pol. Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam, Kepala Biro Penanganan Internal (Karo Paminal) Polri Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdy Susianto.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, penonaktifan tersebut sebagai bentuk upaya menjaga transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas Polri dalam menyelidiki kasus penembakan yang terjadi antaranggota itu.

Kini, polisi juga telah berhasil menemukan rekaman kamera pengawas atau CCTV yang diduga merekam peristiwa kunci kasus penembakan antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Irjen Polisi Ferdy Sambo.

Dalam konferensi pers, Dedi mengatakan tim khusus tengah dikerahkan dan terus berupaya mengungkap kebenaran dibalik kasus baku tembak yang melibatkan dua anggota kepolisian, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan Bharada E.

Dirinya menyebut tim khusus tengah mendalami rekaman kamera CCTV yang disebutnya bisa mengungkap konstruksi insiden penembakan tersebut.

"Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. CCTV ini sedang didalami oleh timsus yang nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan oleh timsus sudah selesai," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri pada Rabu (20/7).

Baca Juga: