Otorita IKN akan terus konsisten dan aktif mengembangkan sumber daya manusia di sekitar Kota Nusantara.

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebutkan budi daya jamur dapat meningkatkan diversifikasi dan ketahanan pangan di Nusantara, Kalimantan Timur.

"Sudah saatnya kita menjadi pelaku pembangunan IKN, penggerak ketahanan pangan lewat pemanfaatan sumber daya lokal yang modern dan efisien, sehingga dapat menghasilkan pangan dengan cepat, namun tetap terjangkau, sehat, dan berkualitas," ujar tenaga ahli dari Direktorat Ketahanan Pangan OIKN, P Setia Lenggono, di Jakarta, Selasa (6/3).

Seperti dikutip dari Antara, Lenggono mengatakan Otorita IKN berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menyelenggarakan pelatihan budi daya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) di Desa Sukaraja, IKN.

Kegiatan ini tidak hanya berperan dalam mendukung kesiapan pangan di IKN, tetapi juga menawarkan peluang ekonomi yang menguntungkan bagi para pelaku usaha. Selain itu, budi daya jamur tiram ini berpotensi meningkatkan diversifikasi pangan.

Pelatihan ini ditujukan kepada peserta yang merupakan anggota dari komunitas lokal dan asosiasi petani di Ibu Kota. Lenggono menyampaikan tujuan utama pelatihan untuk memberikan pengetahuan praktis kepada peserta mengenai proses budi daya jamur tiram organik yang berkualitas.

"Kami ingin memastikan petani di kawasan IKN siap untuk menghadapi tantangan ini. Salah satunya lewat pengembangan usaha budi daya jamur tiram, sehingga dapat membuka babak baru pengembangan agribisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal," katanya.

Kembangkan SDM

Lenggono mengatakan dalam rangka mempersiapkan pemenuhan kebutuhan pangan di IKN, pihaknya akan terus konsisten dan aktif mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di sekitar IKN. Salah satunya melalui penyelenggaraan pelatihan yang fokus pada pertanian perkotaan yang efisien, hemat ruang, modern, dan menguntungkan baik bagi masyarakat umum maupun petani di Ibu Kota.

Kegiatan ini terdiri dari sesi interaktif dan praktik yang mendalam mengenai berbagai topik, termasuk persiapan media tanam yang efektif, prosedur sterilisasi, teknik pembuatan bibit dari F0-F1-F2, metode pembuatan baglog, standardisasi kumbung jamur, dan perawatan yang diperlukan untuk memastikan hasil panen yang optimal.

Selain aspek teknis, pelatihan ini memperhatikan pengembangan kawasan dengan konsep urban farming yang sudah dibangun oleh Otorita IKN. Konsep ini tidak hanya untuk menciptakan keberlanjutan pangan, tetapi juga untuk mengubah citra IKN sebagai kota hutan yang hijau dan berkelanjutan.

Selain fokus pada aspek teknis, pelatihan ini juga memperhatikan pengembangan kawasan melalui konsep urban farming yang telah dirintis oleh Otorita IKN.

Lenggono mengatakan warga di kawasan IKN memiliki minat tinggi dalam budi daya jamur tiram, terbukti saat dilakukan pelatihan jamur tiram, peserta telah membuat rencana besar untuk pengembangan ke depan.

"Setelah pelatihan pada 2-3 Maret ini, para peserta ingin mengembangkan budi daya jamur tiram cukup tinggi, terlihat saat penyusunan rencana tindak lanjut menghasilkan beberapa rekomendasi," kata Lenggono.

Rekomendasi itu, antara lain peserta siap melakukan uji coba pengamatan jamur dari hasil pelatihan, kemudian secara mandiri akan melakukan usaha skala rumahan, dan merencanakan kunjungan ke rumah jamur di P4S Jamur Kerta Buana di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Baca Juga: