JAKARTA - Pakar satwa Fakultas Peternakan IPB University, Yuni Cahya Endrawati mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peternak jangkrik yaitu kondisi lingkungan, terutama suhu dan kelembaban.

"Tempat budi daya harus sama dengan habitat aslinya. Selain itu, tipe opositor pada tubuh tiap jenis jangkrik harus diperhatikan karena akan menentukan manajemen penetasannya," kata Yuni seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/8).

Perbandingan antara beberapa jenis jangkrik yang dibudidayakan di Indonesia menunjukkan bahwa karakteristik jangkrik bimaculatus atau kalung memiliki keunggulan yang berbeda, baik dari umur hingga kandungan nutrien lebih baik.

Walaupun jangkrik jenis mitratus memiliki penetasan yang lebih tinggi, karakternya yang lincah membutuhkan penanganan agak sulit. Jadi inilah alasan mengapa bimaculatus lebih unggul.

Sementara itu, Ahmad Anwari, Ketua Kelompok Ternak Jangkrik Perwira Bekasi mengatakan budi daya jangkrik selain menguntungkan juga tidak memerlukan halaman yang luas untuk budidayanya.

"Pakan pendamping pun sangat mudah didapatkan seperti daun pisang maupun rerumputan yang berkadar air tinggi," kata dia. mar/N-3

Baca Juga: