JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menyatakan terus menerapkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) di setiap lini bisnis untuk mewujudkan bisnis berkelanjutan. Salah satunya wujud pelaksanaan prinsip tersebut adalah dengan menggunakan base transceiver station (BTS), berbasis baterai litium yang hemat energi sebagai pengganti genset.
Direktur & Chief Digital Transformation and Enterprise Business Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, mengatakan,prinsip ESG telah menjadi isu global yang berdampak besar terhadap keberlanjutan dan eksistensi organisasi. Untuk itu XL Axiata terus berupaya menerapkan setiap aspek ESG di semua lini bisnis.
"Khusus di lini pengelolaan jaringan, kami melakukan modernisasi perangkat BTS menjadi Green BTS sehingga bisa menekan tingkat emisi dan sekaligus memungkinkan menghemat konsumsi energy," ujar dia melalui siaran pers Kamis (23/2).
Dalam penerapan prinsip ESG pada perangkat BTS, XL Axiata telah melakukan modernisasi dengan menerapkan antara lain Green BTS yang meliputi Intelligent Ventilation Cooling System (IVS), penggunaan kipas angin DC, dan air conditioning (AC). Penerapan Green BTS ini mampu mengurangi konsumsi energi secara signifikan hingga mencapai 50 persen.
"Modernisasi perangkat BTS ini sudah diimplementasikan sejak tahun 2014. Kini, program modernisasi ini telah mencakup lebih dari 90 persen BTS milik XL Axiata," imbuh Yessie.
Selain itu, XL Axiata juga melakukan modifikasi pada BTS-BTS lama yang menggunakantempat berlindung (shelter) berukuran besar sehingga perlu konsumsi energi besar untuk AC. Shelter seperti itu telah diganti dengan perangkat BTS outdoor yang tak perlu AC untuk mendinginkan ruangan.
BTS outdoor XL Axiata tersebut juga mampu mengurangi emisi dari pemakaian genset. Seiring dengan semakin urgennya penerapan ESG, penggunaan tersebut telah diterapkan XL Axiata sejak tahun 2017 pada lebih dari 2.000 BTS dan akan terus diperluas.
Tak hanya itu, sejak akhir 2022, XL Axiata berinisiatif menerapkan penggunaan baterai litium sebagai pengganti genset. Pada awal penerapan baterai litium hanya diterapkan pada BTS di area tertentu yang membutuhkan pengisian baterai dalam waktu singkat. Namun, dengan perkembangan teknologi terkini, baterai jenis ini telah dapat diterapkan di semua area.
Selanjutnya, XL Axiata juga menerapkan penggunaan Hybrid System Charge Discharge Battery (CDC) pada BTS di area terpencil yang tidak ada pasokan listrik. Penerapan CDC oleh XL Axiata telah berhasil mengurangi konsumsi bahan bakar solar hingga rata-rata 54 persen.
Guna memastikan efektivitas penerapan ESG, setiap tahun, XL Axiata juga melakukan penghitungan terhadap konsumsi daya energi yang dikeluarkan beserta emisi yang dihasilkan. Penghitungan ini merupakan bagian dari proses pengawasan sekaligus acuan dalam perencanaan efisiensi konsumsi energi untuk tahun-tahun ke depan.
"XL Axiata terus berupaya menerapkan prinsip ESG dengan mengacu kepada target Global System for Mobile Communication Association (GSMA), yaitu menurunkan emisi karbon menjadi 0 pada 2050 (Net Zero Emission by 2050). Harapannya dengan bisa ikut menurunkan emisi karbon menjadi 0, XL Axiata juga bisa ikut berperan dalam mencegah bencana jangka panjang akibat perubahan iklim," lanjut Yessie.