JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN menaikkan target penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), baik subsidi maupun non-subsidi. Hal ini dimaksudkan agar peran BTN lebih besar lagi dalam mengurangi backlog perumahan yang mencapai sekitar 11 juta unit.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengatakan backlog 11 juta unit merupakan tambahan atas kebutuhan untuk generasi milenial sebesar 70 juta dan ini merupakan pangsa pasar yang luar biasa untuk BTN."Berapa likuditas yang diperlukan oleh BTN, apakah perlu menerbitkan obligasi 7 triliun rupiah, sehingga pada akhirnya BTN bisa menambah kapasitas, minimal double dan triple," ungkapnya di Jakarta, Senin (28/1).

Sementara itu, Direktur Utama BTN, Maryono, memaparkan bahwa pada tahun ini Perseroan optimistis dapat terus memacu kinerja di tengah risiko ketidakpastian ekonomi global yang diperkirakan masih akan berlanjut dan pelaksanaan tahun politik 2019.

Selain itu, perseroan juga akan melakukan perbaikan proses dan tata kelola bisnis kredit yang lebih prudent untuk persiapan implementasi PSAK 71. "Kami juga akan meningkatkan aspek prudent pada proses bisnis prekreditan untuk persiapan implementasi PSAK 71 dan fokus pada perbaikan kualitas kredit," jelas dia.

yni/AR-2

Baca Juga: