JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berkolaborasi dengan empat perusahaan rintisan (startup ) untuk mendukung bisnis Perseroan. Empat startup tersebut yakni KYCK!, ManPro, Gradana, dan Buildeco. Direktur Utama Bank BTN, Maryono, mengatakan kolaborasi dengan empat startup tersebut guna mendukung bisnis, di antaranya mempercepat pelayanan kepada nasabah.

"Dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat di Indonesia, perkembangan startup semakin pesat, terutama e-commerce dan financial technology (fintech). Karena itu, perbankan harus memanfaatkannya sebagai peluang bisnis sekaligus mitra untuk meningkatkan layanan digital perbankan," ungkapnya di Jakarta, pekan lalu.

Maryono menjelaskan, kolaborasi dengan KYCK! akan mempermudah nasabah BTN mengisi data dalam pembukaan rekening tabungan. Kemudian dengan ManPro, BTN bekerja sama dalam penggunaan aplikasi monitoring pembangunan proyek perumahan agar sesuai dengan rencana anggaran biayanya.

Sementara dengan Gradana, BTN bekerja sama dalam KPR autoapproval untuk pasar properti. Dalam hal ini Gradana akan membantu debitur dalam pencicilan uang muka KPR. "BTN dan Gradana bekerja sama dalam pembelian properti. BTN memberikan pencairan berdasarkan analisis kredit dan Gradana memberikan pencairan sejumlah uang muka kepada debitur," jelas Maryono.

Sedangkan dengan Buildeco, lanjut Maryono, BTN akan bekerja sama dalam portal perdagangan elektronik untuk pembelian bahan bangunan bagi mitra Perseroan untuk mendukung program sejuta rumah. Menurut Maryono, BTN akan melakukan sejumlah strategi untuk memanfaatkan perkembangan ekosistem digital di Indonesia.

Pertama, bermitra dengan Plug n Play Indonesia dalam mencari perusahaan-perusahaan start up yang akan dijadikan sebagai strategic partner BTN untuk menjawab kebutuhankebutuhan Bank BTN dalam bertransformasi digital. Kedua, penguatan e-channel, BTN akan fokus meningkatkan kolaborasi dengan e-commerce dan fintech.

Salah satunya dengan menjadi e-commerce acquirer mengingat transaksi e-commerce di Indonesia tumbuh sangat pesat. "Disrupsi ekonomi tidak dapat dihindari, selain mengoptimalkan perputaran dana dari para unicorn di ekosistem digital, perbankan pun harus fleksible berkerja sama dengan startup dan fintech untuk meningkatkan service excellence layanan perbankan," terang Maryono.

yni/AR-2

Baca Juga: