Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Industri dan Penyegar serta BSIP Palma memberikan bantuan empat ribu benih kelapa unggul bersertifikat ke Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Jawa Tengah.

JAKARTA - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Industri dan Penyegar serta BSIP Palma memberikan bantuan empat ribu benih kelapa unggul bersertifikat ke Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Jawa Tengah.

Bantuan benih ini dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pengembangan kelapa genjah melalui penyediaan benih unggul serta membangun sinergi dengan beberapa perguruan tinggi sebagai sarana edukasi dan penelitian.

Menurut alumni Fakultas Pertanian Unsoed angkatan 1991 Dr.Tedy Dirhamsyah benih Kelapa Genjah Entog, Genjah Kuning Bali, dan Genjah Salak sudah dikirim ke Unsoed pada Senin (30/10).

Dr.Tedy Dirhamsyah yang juga Kepala BSIP Tanaman Industri dan Penyegar menjelaskan bahwa kelapa menjadi salah satu komoditas pertanian yang bernilai ekonomis, dikarenakan produk yang dihasilkan semuanya banyak berpontensi memiliki nilai tambah yang cukup menjanjikan.

Tanaman kelapa tersebar luas di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Persebaran kelapa di Indonesia cukup bervariasi, dan memiliki peran penting dalam pertanian dan ekonomi. Menurut Data BPS tahun 2021 produksi kelapa nasional mencapai 2,85 juta ton dan mengalami peningkatan di tahun 2022. Oleh karena itu, tidak heran bila Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara produsen kelapa terbesar di dunia.

Selanjutnya Dr.Tedy mengatakan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi komoditas tanaman kelapa, BSIP Kementerian Pertanian telah menyalurkan benih kelapa unggul dan bersertifikat bagi petani sebanyak 4.727 benih kelapa sepanjang tahun 2023, sesuai dengan permohonan dan CPCL yang ada. Adapun varietas yang dibagikan terdiri dari varietas Genjah Kuning Bali, Genjah Salak, dan Genjah Entog Kebumen.

Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pengembangan kelapa genjah melalui penyediaan benih unggul, maka BSIP Kementerian Pertanian juga membangun sinergi dengan beberapa perguruan tinggi. "Penyediaan benih kelapa genjah akan ditujukan bagi petani binaan, serta sebagai sarana edukasi dan penelitian. Hal ini sejalan dalam rangka mendukung implementasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat," ujar Dr.Tedy.

Tanaman Kelapa Genjah memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kelapa dalam, di antaranya sudah dapat berbuah pada usia tanam 3-4 tahun. Pada umumnya memiliki batang pendek sekitar 12 meter, ukuran buah kecil maksimal 1,5 kg/butir, namun jumlah buah per pohon per tahun dapat mencapai 140 butir. "Di samping itu, kelapa genjah mempunyai nilai ekonomis untuk menunjang industri wisata kuliner," jelas Dr.Tedy.

Dr.Tedy menambahkan karena kelapa sebagai komoditas unggulan, maka permintaan dari pasar global cukup tinggi. Selain itu permintaannya dipasar global cukup tinggi. Harapannya melalui penyaluran benih kelapa genjah unggul dan bersertifikat ini bukan hanya mendorong petani dalam meningkatkan hasil produksi, namun juga dapat memberi manfaat dan nilai tambah dari komoditas sehingga dapat mensejahterkan petani.

Baca Juga: