JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung dan memfasilitasi swasta untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) unggul dan infrastruktur riset yang bersifat terbuka. Demikian dinyatakan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, di Jakarta, Jumat (14/1).

"Swasta tertarik melakukan pengembangan produk yang bisa memberikan diferensiasi. Untuk melakukan itu perlu riset. Kami mendukung," kata Laksana. BRIN menyediakan SDM unggul dan infrastruktur yang bisa dimanfaatkan pihak swasta melalui skema-skema pendanaan dan fasilitasi.

Dia menuturkan, 80 persen aktivitas riset Indonesia masih didominasi pemerintah. Padahal, jika merujuk pada standar Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO), aktivitas riset seharusnya didominasi nonpemerintah atau swasta.

Maka, keberadaan BRIN memiliki peran untuk memudahkan dan mendorong swasta lebih banyak masuk ke dalam aktivitas riset. "Kegiatan riset seharusnya didominasi swasta. Sebab yang mendorong pertumbuhan ekonomi bukan pemerintah, tapi mereka," ujar Kepala BRIN.

Menurut Laksana, swasta memerlukan riset untuk pengembangan produk yang bisa memberi diferensiasi dan menciptakan nilai tambah ekonomi. Swasta juga berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

Contoh, tanaman kencur jika dikembangkan menjadi fitofarmaka. Melalui riset akan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dibanding dijual dalam bentuk produk bubuk saja. Selama ini, swasta enggan masuk ke dunia riset karena memerlukan biaya dan risiko tinggi.

Untuk itu, pemerintah melalui BRIN perlu hadir dengan mengambil risiko tersebut melalui penyediaan SDM unggul dan infrastruktur. Maklum biaya tertinggi memang untuk SDM unggul dan infrastruktur. BRIN sudah memiliki SDM unggul, infrastruktur, dan anggaran. "Kita bisa memfasilitasi swasta untuk masuk ke riset dengan mudah," tuturnya.

Menurutnya, secara global, umumnya negara hanya meriset ilmu-ilmu yang besar atau big science dan riset yang bersifat advanced (berorientasi masa depan). Sedangkan riset yang dilakukan swasta lebih banyak untuk pengembangan produk yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi.

Baca Juga: