Jakarta - Direktur Pengelolaan Armada Kapal Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nugroho Dwi mengatakan bahwa BRIN akan membeli dua kapal riset pada 2027, yakni kapal riset penjelajah samudera dan pesisir dengan anggaran Rp1,566 triliun.
"Ini adalah pengadaan kapal yang murni oleh BRIN. Jadi, kami mulai dengan analisis keperluan kami, kebutuhan kami," ujar Nugroho ketika ditemui di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.
Berdasarkan arahan Bappenas, kata Nugroho, proyek ini diarahkan untuk menggunakan pinjaman dari luar negeri.
Pada 2021, pemerintah Indonesia menandatangani kontrak dengan Badan Pembangunan Perancis (AFD) terkait finalisasi pinjaman luar negeri untuk pembelian kedua kapal tersebut.
Adapun anggaran untuk membeli kedua kapal tersebut diperkirakan sebesar 89 juta euro atau Rp1,566 triliun (asumsi kurs Rp17.596 per euro).
Setelah memperoleh pinjaman, Nugroho mengatakan bahwa pemerintah lanjut menyusun spesifikasi teknis dangeneral arrangement(rancangan umum) kapal.
"Tahun ini, kita sudah dalam tahapshortlistkandidat tender," ujar Nugroho.
Lebih lanjut, Nugroho mengungkapkan tiga negara yang mengajukan proposal, yakni Spanyol, China, dan Perancis.
"Kapal riset kita akan kita gunakan sesuai dengan perairan kita," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong Indonesia agar memiliki kapal riset atau penelitian kelautan dengan teknologi canggih seperti OceanXplorer. Terlebih, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Selain itu, Luhut juga menilai masih terdapat keanekaragaman hayati, khususnya laut dalam, yang belum tereksplorasi secara maksimal.
"Menurut saya, negara sebesar ini, kita harus punya seperti ini (kapal OceanX). Kita nggak usah bikin yang semewah dia, tetapi teknologinya harus betul-betul teknologi yang paling mutakhir," kata Luhut.
BRIN Akan Beli Dua Kapal Riset pada 2027 dengan Anggaran Rp1,5 Triliun
09 Juli 2024, 23:40 WIB
Waktu Baca 1 menit