JAKARTA- Bank BRI Kantor Cabang Pondok Gede, Jakarta Timur sukses menggelar acara Pesta Rakyat Simpedes di halaman parkir Bank BRI Pondok Gede, pertengahan Oktober 2023 lalu. Kesuksesan itu terlihat pada antusiasme masyarakat dan nasabah BRI memeriahkan pesta rakyat yang menawarkan banyak hadiah menarik serta pameran.

Pimpinan Cabang BRI, Ahmad Sudiyana Suwandi mengatakan dalam Pesta Rakyat Simpedes itu menghadirkan 10 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan BRI dan300 pelaku usaha binaan lainnya yang berpartisipasi.

"Kita edukasi untuk naik kelas, packaging pemasaran, berjualan online, dan juga mendorong mereka untuk manfaatkan aplikasi BRImo dan Pasar ID," kata Ahmad.

Selain pameran dan edukasi, BRI Kancab Pondok Gede juga melakukan kegiatan sosial dan peduli lingkungan atau CSR di Bekasi Timur dengan membagikan sekitar 2.500 sembako kepada masyarakat.

Ahmad menjelaskan, untuk meningkatkan kompetensi nasabah UMKM, selain edukasi, BRI juga mensosialisasikan kepada para pelaku usaha yang belum menikmati pembiayaan KUR.

"Jadi memang untuk saat ini KUR pilihan produk yang paling disenangi karena bunganya ringan oleh masyarakat luas. Ini merupakan PR bagi kami," jelas Ahmad.

Ahmad juga mengatakan saat ini nasabah BRI Pondok Gege belum 100 persen menggunakan aplikasi BRImo. "Kita berusaha minimal di angka 70 persen akhir tahun ini untuk menetralisir di daerah pemukiman. Untuk keunggulan cashless sudah banyak yang diinformasikan di media sosial," terangnya.

Mengingat potensi yang besar di daerah Pondok Gede, BRI terus meningkatkan kemampuan tim pemasaran untuk melayani dan mengedukasi masyarakat yang belum mengetahui tentang aplikasi BRImo dan juga layanan digital lainnya seperti Pasar ID.

Lebih lanjut Ahmad mengatakan, sarana aplikasi yang semakin canggih yaitu BRImo dan sebuah plafon aplikasi Pasar ID bagi pelaku pasar dan UMKM akan memudahkan mereka untuk go digital.

"Semua sarana ini bisa membantu masyarakat dan nasabah BRI untuk mempermudah transaksi, membuka rekening secara digital melalui BRImo. Nasabah kita memang belum semua digital tetapi kita utamakan para pedagang UMKM dan di pasar, untuk didorong segera go digital," katanya.

Ahmad pun menjelaskan bahwa transisi layanan ke digital akan digerakkan secara bertahap bagi para pelaku pasar atau nasabah BRI yang belum menerapkan transaksi digital.

"Secara bertahap kita melakukan perubahan agar semua menggunakan transformasi digital. Ini merupakan pilihan utama buat nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran karena memang kedepannya tidak lagi mengeluarkan uang tunai atau cash, semua sudah menggunakan aplikasi BRImo melalui handphone," tambahnya.

Dia menambahkan, masyarakat harus melakukan transaksi digital untuk meminimalisir risiko kehilangan uang tunai.

"Dengan transaksi digital, tidak perlu membawa uang lagi, scan QRIS pun tinggal buka handphone asal ada dananya lalu masuk ke aplikasi BRImo," katanya.

BRImo memiliki limit transaksi yang sangat tinggi sehingga membantu nasabah atau UMKM bertransaksi cepat dan akurat.

"Makanya sekarang diarahkan pada pasar digital station di mana sudah ada aplikasi Pasar ID," kata Ahmad.

Dengan demikian, layanan BRI saat ini dapat dijangkau dengan mudah melalui BRImo, Pasar ID, serta agen - agen BRIlink yang tersebar di desa-desa dan di perkotaan.

Baca Juga: