JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) fokus mengembangkan bisnis perusahaan anak untuk meningkatkan kinerja perseroan. Langkah tersebut mulai dari akuisisi perusahaan ventura dan sekuritas hingga menyuntikkan modal ke anak perusahaan. Tahun ini, BRI akan menyuntikan modal untuk mendukung pengembangan usaha asuransi jiwanya, yakni BRI Life.

Selain itu, tahun depan, perseroan menargetkan BRI Syariah dan BRI Agro ditargetkan naik kelas menjadi Bank BUKU III. Direktur Utama BRI, Suprajarto menegaskan perseroan tertarik mengakuisisi perusahaan ventura. "Kami berharap masa due diligence dapat segera rampung, dan proses akuisisi bisa dituntaskan tahun ini juga.

Mengingat, hingga saat ini, BRI belum memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perusahaan ventura dan sekuritas," ujar Suprajarto pada acara Halal Bihalal Bank BRI dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta, akhir pekan lalu. Dalam waktu dekat, lanjutnya, BRI menyiapkan beberapa rencana aksi korporasi, meliputi penerbitan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap III Tahun 2017, dengan potensi 3 - 5 triliun rupiah dan pembukaan Unit Kerja Luar Negeri di sejumlah Negara ASEAN, seperti Thailand dan Vietnam.

BRI juga akan mengubah unit kerjanya di Hong Kong agar bisa naik kelas menjadi full branch. Meski demikian, Suprajarto mengklaim, pihaknya masih perlu melakukan kajian mendalam untuk melakukan pembukaan kantor perwakilan di luar negeri. Apalagi, untuk membuka bisnis di luar negeri membutuhkan investasi cukup besar.

Jangka Panjang

Terkait rencana jangka panjang, BRI menargetkan bisa meraih posisi sebagai The Most Valuable Bank in South East Asia pada 2022. Untuk itu, BRI akan memperkuat core business BRI, salah satunya melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan UMKM di Indonesia, BRI menargetkan 80 persen portofolio penyaluran kredit ke UMKM pada 2022.

BRI juga menargetkan 40 persen dari total penyaluaran kredit BRI disalurkan ke segmen mikro. BRI juga tetap berkomitmen menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), terutama kepada sektor produktif. "Jika ditotal dari sejak pertama kali KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah menyalurkan KUR 120 triliun rupiah kepada lebih dari 6,7 juta debitur baru," ungkap Suprajarto.

bud/E-10

Baca Juga: