Kementerian Luar Negeri Brazil menyampaikan bahwa Brazil telah menandatangani kesepakatan untuk melipatgandakan energi terbarukan secara global pada tahun 2030 dan meninggalkan penggunaan batu bara. Negara tersebut bergabung dengan kesepakatan prospektif yang didukung oleh Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Uni Emirat Arab (UEA).

Negara terbesar di Amerika Selatan ini sekarang menjadi salah satu dari sekitar 100 negara yang telah menandatangani kesepakatan tersebut, menurut seorang pejabat Eropa yang mengetahui masalah ini.

Sumber-sumber mengatakan awal bulan ini bahwa tujuannya adalah agar kesepakatan ini secara resmi diadopsi oleh para pemimpin yang menghadiri negosiasi iklim COP28 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan dimulai minggu depan di Dubai.

Kedutaan Besar Brazil di Abu Dhabi mengatakan dalam sebuah surat kepada Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab bahwa mereka akan bergabung dengan kesepakatan yang berjudul "Janji Target Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi Global."

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Brazil mengkonfirmasi bahwa negara tersebut telah memutuskan untuk bergabung dengan pakta tersebut. Brazil sudah menjadi pemain utama dalam energi terbarukan. Lebih dari 80 persen listrik negara ini berasal dari sumber-sumber terbarukan, yang dipimpin oleh tenaga air dengan energi surya dan angin yang berkembang pesat.

"Meskipun Brasil mendukung peningkatan energi terbarukan hingga tiga kali lipat secara global, namun secara matematis hal ini tidak mungkin dilakukan di dalam negeri," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Reuters, Senin (27/11).

"Brazil tidak akan mampu melipatgandakan energi terbarukannya sendiri karena sudah sangat tinggi, namun Brazil sekali lagi memperkuat dukungannya untuk energi terbarukan," tambahnya.

Rancangan janji energi terbarukan, berkomitmen untuk "mengurangi penggunaan energi batu bara yang tidak berkelanjutan," termasuk mengakhiri pembiayaan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara baru. Batu bara hanya menyumbang lebih dari 1 persen dari listrik Brasil, menurut statistik resmi. Hal ini juga mencakup janji untuk melipatgandakan tingkat efisiensi energi tahunan global menjadi 4 persen per tahun hingga tahun 2030.

Baca Juga: