Hari kedua masa kampanye, Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung melakukan belanja masalah di dua titik berbeda di wilayah Jakarta Utara yakni di Kampung Susun Bayam Ancol dan permukiman padat kawasan Sunter Agung, Kamis (26/9).
JAKARTA - Hari kedua masa kampanye, Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung melakukan belanja masalah di dua titik berbeda di wilayah Jakarta Utara yakni di Kampung Susun Bayam Ancol dan permukiman padat kawasan Sunter Agung, Kamis (26/9).
Tampak di lokasi, Cagub yang kerap disapa Mas Pram tersebut didampingi Anggota DPRD Jakarta, Brando Susanto dan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto.
Brando Susanto menyebut cara kampanye Pramono Anung lebih bisa dirasakan oleh masyarakat dengan mendengar langsung dari pintu ke pintu rumah warga Jakarta Utara.
"Ini salah satu cara belanja masalah ala Mas Pram dan Bang Doel dengan taglinenya 'Jakarta Menyala' yakni menyapa langsung," ujar Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Utara tersebut.
Menurut Brando, cara ini (menyapa langsung) efektif karena masalahnya terdenger langsung. Dengan demikian, solusinya pun dipaparkan dan rencana penyelesaiannya juga disampaikan.
"Tadi di lokasi, sebagai bukti di hadapan masyarakat Kampung Bayam, Mas Pram juga menyerahkan pakta integritas yang telah ditandatangani bersama pasangan Calon Wakil Gubernurnya Rano Karno yang berisi janji untuk menyelesaikan permasalahan warga apabila terpilih nanti," paparnya.
Sementara, di titik kedua Kelurahan Sunter Agung disambut oleh ratusan warga yang berkerumun, Pramono Anung juga melakukan hal yang sama dengan mendengarkan keluh kesah, dan cerita seputar permasalahan yang dihadapi warga.
"Di Sunter Agung kami masuk keluar gang. Ternyata banyak juga problem yang didapatkan Mas Pram secara langsung. Problem KJP dan Kartu Lansia menjadi hal yang sering dikeluhkan dan sangat perlu diselesaikan," jelas Brando.
Selain itu, sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta yang mewakili Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan dan Penjaringan, Brando turut memberikan masukan kepada Pramono Anung terkait persoalan-persoalan yang menjadi permasalahan warga di Jakarta Utara.
Pramono Anung, menilai penyebaran Kartu Lansia Jakarta (KLJ) masih belum maksimal hingga saat ini.
Menurutnya, masih ada warga lansia yang tidak mendapatkan KLJ. Padahal, warga lansia banyak yang berharap menjadi penerima KLJ.
Selain itu, kawasan padat penduduk itu juga mengalami persoalan terkait insentif perangkat RT/RW. Di satu sisi, pemilihan perangkat RT/RW di Jakarta kini memiliki sistem yang terlalu banyak.
"Untuk pemilihan RW pun sekarang dengan aturan baru, pergubnya ada, harus lulusan SLTA ataupun sarjana. Menurut saya, menjadi pemimpin pada tingkat bawah, ijazah bukan sesuatu yang menjadi kewajiban," ungkap Pramono.