Muhammad Saddad seorang pengusaha fashion mendadak viral di media sosial. Lantaran iklan produk miliknya berhasil terpasang di Times Square New York, Amerika Serikat.
Seperti yang dikutip dalam akun Instagramnya @Sadadd menulis One thing about life is that anything can happen any time to anyone. ERIGO IN TIMES SQUARE, NEW YORK CITY. Alhamdulillah semua atas izin Allah, berkat doa ibu dan support istri serta kerja keras seluruh team di jakarta dan newyork.
Kebanggaan itu di bagikan melalui akun Instagram miliknya @sadadd dan akun usaha miliknya @erigostore.
Dalam video tersebut ia masih terlihat rasa tidak percaya atas keberhasilannya itu.
"Terharu gue," ucapnya singkat.
Saddad mengungkapkan upayanya untuk membesarkan produk Erigo dari yang awalnya team cuma 11 sekarang Erigo ada di Times Square.
"Lu bayangin ya, dua tahun lalu team gue masih bersebelas, kita masih di Parung guys, 11 orang, sekarang Erigo ada di Times Square, aduuuh, maaak, maaak. Anak mama, bisa pasang iklan di Times Square maak," ucapnya.
Brand lokal Erigo didirikan pada tahun 2011, sebelum sampai ke Amerika Serikat, Erigo mengalami lika-liku yang banyak untuk mencapai di titik tersebut.
Pada sekitar 2010-2011, Sadad pertama kali merintis gudang dagang baju berawal dari sebuah studio kamar di apartemen Margonda Residence, Depok, Jawa Barat.
Pada saat sembilan bulan pertama itu, Erigo berdiri belum memiliki karyawan tetap atau pun sebuah tim.
Di 2013, Sadad bahkan pernah merasakan harus tidur di mushola dan mandi di pom bensin demi memangkas biaya saat mengikuti sebuah pameran.
"Semua dilakuin supaya bisa cut cost. Jalan panjang dan berliku belum berakhir," tulisnya.
Di awal tahun 2015, Erigo masih berkantor di Sawangan, Depok, Jawa Barat dengan gudang barang di sebuah rumah dua kamar.
Gudang tersebut di sewa Rp 12 juta per tahun. Untuk menekan pengeluaran, saat itu Sadad meminta agar sewanya bisa dicicil empat kali bayar.
Di tahun 2019 Sadad mengaku Erigo sempat diterpa isu miring dan disebut sudah bangkrut.
Saat pandemi COVID-19 menyerang Indonesia di Maret 2020, Erigo tengah mengikuti 40 pameran. Sadad mengaku yang datang ke booth-nya begitu sepi.
"Beberapa event yang akan jalan kami cancel last minutes, pameran Ramadan di 75 lokasi yang udah kami set juga mesti dibatalkan. Ada ratusan karyawan freelance yang enggak jadi kami hire di kota-kota tujuan Erigotour," ungkapnya.
Sadad juga sempat berpikir untuk mengurangi setengah dari jumlah karyawannya yang ada pada saat itu, karena enggak tahu pandemi seperti apa kedepannya.
Namun dia memutuskan untuk terus maju dan enggak ada karyawan yang dirumahkan. Semua mesti tetap berjalan dengan semestinya.
Sadad mengaku keputusan tersebut dia syukuri karena penjualan di lebaran 2020 sangat menguntungkan.
"Berdagang itu seperti lari marathon, its a long long game. Enggak ada yang tiba-tiba semua bisa baik dalam waktu singkat" pungkasnya. arn