Kota Bengkulu - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, komoditas beras kembali menjadi faktor tertinggi pendorong inflasi di wilayah tersebut pada Maret 2023, yaitu naik 0,25 persen dari Februari.

"Bengkulu kembali mengalami inflasi dan naik jika dibandingkan pada Februari yang mengalami inflasi sebesar 0,04 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Kota Bengkulu, Senin.
Selain komoditas beras, inflasi di Bengkulu pada Maret 2023 juga dikarenakan faktor angkutan udara sebesar 0,07 persen.
Rizal menyebutkan bahwa inflasi tersebut karena memasuki bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah harga tiket pesawat mengalami kenaikan.
Sementara itu, untuk komoditas yang menjadi penghambat laju inflasi di Bengkulu masih didominasi daging ayam ras yaitu -0,19 persen dan cabai merah -0,10 persen.
Oleh karena itu, bazar murah yang dilakukan oleh pemerintah daerah dapat membantu menekan angka inflasi saat Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Melalui bazar murah atau operasi pasar dapat membantu mengendalikan harga pangan karena secara musiman hari besar keagamaan nasional menjadi salah satu faktor pendorong inflasi.
Sebelumnya komoditas beras menyumbang inflasi pada Februari 2023 yaitu sebesar 0,04 persen yang terjadi di wilayah tersebut.
Selain komoditas beras, inflasi pada Februari di Bengkulu juga dikarenakan kelompok pengeluaran transportasi yaitu 0,04 persen, rokok kretek dan sayuran menyumbang inflasi sekitar 0,01 persen.
Dengan angka inflasi sebesar 0,04 persen, Provinsi Bengkulu berada di bawah nasional dengan 0,16 persen dan demikian perekonomian di wilayah tersebut stabil.

Baca Juga: