JAKARTA-Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menegaskan masalah PMI belum menjadi perhatian elit di negeri ini. Bahkan masih banyak pejabat di Indonesia yang belum paham dengan PMI.

Hal itu ditegaskan Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika (ASAF) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Lasro Simbolon di Jakarta, Kamis (20/6).

"Bekas teman teman saya saja masih bertanya ke saya, Lasro sekarang kamu ngurus apa, PMI itu apa?,"papar Lasro yang merupakan diplomat karir pada Kementerian Luar Negeri tersebut.

Artinya papar Lasro, ini menggambarkan bahwa isu PMI ini belum sampai di level elit dan ini menjadi tugas BP2MI ke depannya. "Bagaimana bisa pejabat di negeri ini selevel eselon I saja tidak tahu apa itu PMI. Yang mereka tahu masih Tenaga Kerja Indonesia (TKI),"ucapnya.

Karenanya menurut Lasro, ke depan perlunya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder agar isu PMI ini semakin disadari dan diperhatikan oleh para elit.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan pihaknya terus meningkatkan sinergi dengan pers untuk mendorong pelindungan para PMI dan calon pekerja yang ingin berkarya di luar negeri.

"Mudah-mudahan kolaborasi pers yang selama ini sudah cukup baik dengan BP2MI ini akan memperkuat lembaga kita dari sisi penyebarluasan informasi," kata Benny.

Dia mengatakan berbagai informasi yang disampaikan oleh media akan mendukung upaya pelindungan tenaga kerja Indonesia dan pemberdayaan para purna-PMI yang dilakukan oleh BP2MI.

Dia mengharapkan kerja sama yang semakin baik antara media dan BP2MI untuk mendukung beragam upaya yang dilakukan pemerintah terkait penanganan dan pelindungan bagi mereka yang sudah berada di luar negeri untuk bekerja dan para calon pekerja yang akan berangkat.

Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI Hadi Wahyuningrum berharap media aktif mensosialisasikan kegiatan pelindungan para PMI, termasuk sosialisasi program Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) yang akan diluncurkan di empat wilayah baru.

Sebelumnya, 550 orang Kawan PMI sudah dilantik di Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Wilayah lain yang akan diluncurkan, di antaranya Bali, NTB, NTT dan Sumatera untuk membentuk komunitas relawan membantu sosialisasi dan pelayanan bagi PMI.

"Tugas dan tanggung jawabnya adalah pendampingan ketika terjadi kasus-kasus di daerah masing-masing, penyebaran informasi. Intinya Kawan PMI membantu tugas-tugas dari BP2MI, karena BP2MI tidak bisa mencapai sampai ke ujung desa," ucapnya.

Baca Juga: