SEOUL - Bos Samsung, Lee Jae-yong, mendapat grasi dari pemerintah Korea Selatan (Korsel) usai dipidana bersalah menyuap mantan Presiden Park Geun-hye. Analis meyakini pengampunannya berpeluang mendorong Samsung meningkatkan investasi di dalam negeri.

Selain pewaris Samsung, Lee Jae-yong, Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol, juga mengampuni bos Lotte Group, Shin Dong-bin, dan mantan Wakil Direktur Samsung, Jay Y Lee.

Pemberian grasi kepada konglomerat terpidana korupsi punya tradisi panjang di Korsel.

"Mengingat kebutuhan mendesak untuk mengatasi krisis ekonomi nasional, kami secara berhati-hati menyeleksi pemimpin bisnis, yang mampu menggerakkan mesin pertumbuhan nasional melalui investasi aktif di sektor teknologi dan pengadaan lapangan kerja, agar diampuni," kata Menteri Kehakiman, Han Dong Hoon, Jumat (12/8).

Pemberian grasi oleh Presiden Yoon merupakan langkah simbolis, karena Lee sudah mendekam selama 18 bulan di penjara. Meski tidak menghilangkan kesalahan, pengampunan mencabut hambatan hukum dan birokratis bagi terpidana agar bisa berpartisipasi aktif dalam kehidupan publik.

Di Korsel, seorang terpidana dilarang bekerja selama lima tahun setelah dibebaskan. Lee dan keluarga Samsung oleh karenanya menyambut pemberian grasi dan berjanji akan bekerja keras demi ekonomi nasional dengan investasi dan penciptaan lapangan kerja secara berkelanjutan.

Adapun Lotte Group, yang mendominasi industri makanan Korsel, juga berjanji akan membantu pemerintah dalam mengatasi krisis global yang rumit sejalan dengan Shin Dong-bin kembali sebagai direktur utama.

Shin sebelumnya dipidana dua setengah tahun penjara dalam kasus penyuapan yang juga berkaitan dengan bekas Presiden Park Geun-hye.

Prokorporasi

Meski dikenal prokorporasi, langkah Presiden Yoon mengampuni konglomerat terkaya Korsel bukan tanpa dukungan luas. Tuntutan justru datang dari pelaku usaha dan politisi yang ramai-ramai menyerukan grasi bagi Lee dan Shin.

Sebuah jajak pendapat yang dirilis empat lembaga riset pada Juli silam, bahkan mencatat 77 persen responden mendukung pengampunan.

Analis yakin di bawah kendali Lee, Samsung akan mampu menggerakkan proyek investasi besar dengan lebih cepat. "Proyek yang sudah direncanakan Samsung, seperti rencana merger dan akuisisi, atau investasi. Semua bergantung kepada pengampunan itu," kata Park Ju-gun, Direktur Index, sebuah lembaga riset ekonomi.

Mei silam, Lee bertemu Presiden Yoon dan Presiden AS, Joe Biden, ketika mereka berkunjung ke pabrik chip milik Samsung di Pyeongtaek. Lawatan itu berkaitan dengan rencana Samsung membangun pabrik chip di Texas, AS, senilai 17 miliar dollar AS.

Manajemen Samsung sejak awal tahun sudah mengindikasikan bakal melakukan akuisisi besar. Terakhir, Samsung membeli produsen audio papan atas, Harman, pada 2017 silam, senilai 8 miliar dollar AS.

Aktivitas Lee usai dibebaskan mendulang kecurigaan, bahwa dia tidak pernah melepaskan kendali di Samsung, bahkan ketika di penjara. Atas dasar itu, sebagian menuduhnya melanggar larangan lima tahun bekerja.

Namun tuduhan itu dibantah oleh bekas menteri kehakiman, Park Beom-kye, yang meyakini sang biliuner tidak melanggar hukum karena tidak menerima gaji dari Samsung dan bukan berstatus pegawai lagi. Ils/AFP/DW/N-3

Baca Juga: