Salah satu modal penting agar bisa bertahan dalam perubahan dunia saat ini adalah kemampuan literasi.

JAKARTA - Bonus demografi Indonesia pada tahun 2045 harus disiapkan. Sebab jumlah generasi muda yang mendominasi tak selalu menguntungkan, bahkan kadang jusru dapat menjadi ancaman bagi negara. Demikian pandangan, CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, di Jakarta, Jumat (8/4).

"Generasi muda harus dibina dan diberikan jalan untuk menunjang keterampilan agar siap menghadapi tantangan masa depan," ujarnya. Dia menyebut, selama enam tahun terakhir, pihaknya menyelenggarakan program skill youth untuk membekali anak muda dengan keterampilan hidup baik soft maupun hard skills.

Dia menilai, pemuda berperan sebagai agen perubahan dan menjadi pusat kemajuan bangsa. Pemuda mampu membuat perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat baik secara nasional maupun daerah. Batara mengatakan, skilled youth dapat membekali dan mempersiapkan generasi muda dalam memimpin Indonesia di kemudian hari.

Pogram tersebut berhasil menjangkau dan membekali sebanyak 2.850 generasi muda. "Kami pun berharap agar program ini mampu terus menebarkan manfaat dan meningkatkan kemampuan kerja serta keahlian kewirausahaan para generasi muda," katanya.

Sementara itu, Ketua Pembina Indonesia Business Links (IBL) Heru Prasetyo, menilai program tersebut mampu meningkatkan kesiapan anak muda untuk bekerja maupun berwirausaha. Program ini merupakan sebuah inisiasi global yang bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran generasi muda.

Heru menerangkan, peserta diberikan pelatihan karakter, keterampilan kerja, manajemen bisnis, bimbingan karir, serta mentoring bisnis. Tujuannya memberdayakan sumber daya generasi dengan kualitas yang baik agar siap masuk ke dunia industri sebagai karyawan maupun wirausaha. "Program skilled youth merupakan salah satu upaya yang dilakukan bersama dengan Citi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

Tingkatkan Literasi

Sementara itu, generasi muda didorong untuk meningkatkan kemampuan literasi sehingga mampu bertahan dalam perubahan dunia yang semakin cepat. Usulan itu disampaikan Bupati Kupang, Korinus Masneno. "Salah satu modal penting agar bisa bertahan dalam perubahan dunia saat ini adalah kemampuan literasi," kata Korinus.

Dia mengatakan itu saat membuka dialog dan pelatihan penulisan para pelajar di Kabupaten Kupang bersama Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Haris. Menurut Korinus, dalam perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan sekadar memiliki kemampuan literasi mumpuni, namun juga harus berpikiran kritis.

"Pemerintah Kabupaten Kupang berterima kasih atas kepedulian dan partisipasi duta baca nasional yang membantu memajukan kemampuan literasi generasi muda di Kabupaten Kupang," kata Korinus.

Ia berharap kisah inspiratif dari Duta Baca Indonesia dibagi kepada para peserta pelatihan dan sehingga kemampuan literasi para generasi muda menjadi lebih memadai. Menurut dia, kegiatan pelatihan agar difokuskan pada teknik menulis yang baik. Penulisan harus menarik dan inspiratif.

Isi Ruang Kosong

Masih terkait kaum muda, pendiri "NII Crisis Center" Ken Setiawan menilai, Festival Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merupakan cara cerdas mengisi ruang kosong anak muda untuk mencegah radikalisme.

"BNPT hadir dalam mengisi ruang kosong anak-anak muda di Pringsewu khususnya dan Lampung umumnya dengan cara yang tidak umum. BNPT melalui media musik untuk mencegah radikalisme terorisme kalangan muda," kata Ken Setiawan.

Ken mengatakan hal itu saat menghadiri Festival Asik Bang yang diselenggarakan BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung di Pringsewu, Kamis (7/4). Dengan mengusung tema "Damai Kita Harmoni Indonesia," acara tersebut juga digelar di 34 provinsi. Lampung adalah provinsi keempat setelah FKPT Bali.

Menurutnya, musik salah satu cara pentahelix untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum. Hal itu menjadi bagian dari syair puja dan puji kepada bangsa, memperluas khasanah anak muda, dan cara mencintai bangsa.

Baca Juga: