JAKARTA - Pemerintah akan membangun membangun kawasan hunian terintegrasi dengan transportasi atau berbasis transit oriented development (TOD) di Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang, Jawa Barat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan TOD merupakan solusi untuk mengefisienkan tata kota dengan memusatkan movement (pergerakan) di satu titik. Dan pihaknya sangat mendukung dibangunnya TOD ini karena menyelesaikan banyak hal.

"Ini merupakan suatu proyek yang bagus sekali untuk menjadikan Stasiun Bogor sebagai TOD. Bagaimana kita konsentrasikan movement (pergerakan) masyarakat di satu titik. Bagaimana kita mengefisienkan ruang kota, sehingga TOD adalah satu paduan moda transportasi seperti MRT, BRT dan LRT," kata Budi saat menghadiri acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Sinergi TOD kawasan Stasiun Kereta Api Bogor dan Rencana Pembangunan Halte & Stabling Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/9).

Proyek berkonsep TOD ini diperkirakan dapat groundbreaking pada 5 Oktober 2017 dan rampung sekitar Oktober 2019.

Hunian TOD ini akan dibangun di atas lahan KAI yang terintegrasi dengan Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang dengan hak guna kepemilikan rusunami berjangka waktu hingga 50 tahun. Dengan total lahan seluas 98.910 meter persegi TOD Bogor yang memiliki nilai investasi kurang lebih 1,5 triliun rupiah.

Direktur Utama Waskita Realty, Tukijo mengatakan pengembangan kawasan Stasiun Bogor bertujuan menangkap peluang masifnya pergerakan penduduk yang berkomuter dari Bogor ke Jakarta.

Selain harga terjangku, hunian ini terintegrasi dengan sarana transportasi, serta akan menjadi gerbang dan icon baru kota Bogor, di mana akan tersedianya pusat informasi stasiun, kuliner serta informasi wisata di wilayah Bogor. "Kerja sama ini menjadi langkah awal dalam pengembangan Kota Bogor sebagai modern and smart city," ujar Tukijo.

Butuh Percepatan

Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan Kota Bogor butuh percepatan pembangunan untuk menanggulangi arus commuters yang semakin tinggi, yakni mencapai 600 ribu commuters per hari. "Kami butuh percepatan (pembangunan), karena kalau tidak akan menumpuk semua. Arus penumpang commuters semakin tinggi, saat ini ada 600 ribu commuters dalam satu hari," katanya.

Bima juga menyatakan kesiapan pihaknya dalam mengawal pembangunan TOD ini. Dan Pemerintah Kota Bogor beserta jajarannya sangat siap, dan pihaknya mengharapkan pemerintah pusat segera memberikan pembagian kerja antara pihaknya dan swasta. mza/P-5

Baca Juga: