Bogor Diingatkan Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Pemilu

BOGOR - Pemkab Bogor diingatkan untuk mengantisipasi gangguan cuaca ekstrem saat pencoblosan 14 Februari. Pengingatan ini datang dari Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto di Cibinong, Kamis (18/1).

Dia mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Bogor mengantisipasi hal tersebut dengan menetapkan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) jauh dari area rawan longsor. Dia menekankan perlunya memastikan akses pemilih ke TPS tidak terkendala oleh faktor cuaca.

Rudy juga minta agar keamanan pemindahan lokasi kotak suara dari TPS ke tempat yang sudah ditentukan dapat dijamin. "Kita sadari, Januari hingga April masih musim hujan. Beberapa lokasi Bogor masuk kategori rawan bencana," ujarnya.

Menurut Rudy, berdasarkan prediksi perkembangan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ke depan masih akan terjadi cuaca ekstrem. "Informasi cuaca BMKG harus menjadi masukan dalam penyelenggaraan pemilu," tutur Rudy.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, membenarkan adanya potensi cuaca ekstrem dengan bencana hidrometeorologi basah seperti hujan ekstrem dan angin kencang. Puncak musim hujan diprediksi terjadi akhir Januari hingga pecan pertama Februari Sedangkan musim hujan secara umum berlangsung hingga April.

Guswanto menjelaskan, kondisi tersebut dipengaruhi aktivitas Monsun Asia, tekanan rendah di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria, dan Samudera Hindia barat. Selain itu, adanya gelombang atmosfer yang meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Muhammad Adam Hamdani, menyebutkan bahwa BPBD telah melatih anggota dalam menyelamatkan kotak suara dan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara.

Baca Juga: