CHICAGO - Boeing baru-baru ini telah ditunjuk oleh (Defense Advanced Research Projects Agency) DARPA untuk mengembangkan dan menguji teknologi prototipe pencegat rudal hipersonik di atmosfer bagian atas,sebagai bagian dari program Glide Breaker yang dijalankan selama empat tahun oleh badan penelitian pertahanan Amerika Serikat tersebut.
Dilansir oleh New Atlas, salah satu hal yang konstan dalam teknologi militer adalah adanya perlombaan senjata yang terus-menerus antara serangan dan pertahanan. Setiap kali teknologi penyerang baru ditemukan, teknologi pertahanan dikembangkan untuk mengalahkannya, dan sebaliknya.
Hal yang sama juga berlaku pada bidang rudal hipersonik yang sedang berkembang. Dengan kemampuan terbang hinggq kecepatan lima kali kecepatan suara, potensinya untuk merevolusi peperangan sangatlah besar.
Dengan kecepatan seperti itu, senjata ini dapat menembus pertahanan udara konvensional sebelum dapat dideteksi dan berlari lebih cepat dari sebagian besar rudal anti-pesawat kecuali dalam kondisi yang paling menguntungkan.
Oleh karena itu, DARPA dan lembaga lain di seluruh dunia mencari cara untuk mencegat senjata hipersonik. Dalam hal ini, program Glide Breaker bertugas mengembangkan teknologi untuk mengunci dan mencegat rudal hipersonik selama fase luncuran yang rentan ketika beberapa jenis kendaraan hipersonik mencapai kecepatan tertinggi dengan terbang ke ketinggian dan kemudian berakselerasi dengan bantuan gravitasi.
Untuk kontrak saat ini, Boeing akan mengerjakan analisis dinamika fluida komputasi dan pengujian terowongan angin pada prototipe Glide Breaker serta melakukan evaluasi efek interaksi jet aerodinamis selama pengujian penerbangan. Ini akan digunakan untuk pengembangan operasional pencegat fase luncur.
"Senjata hipersonik adalah salah satu ancaman paling berbahaya dan berkembang pesat yang dihadapi keamanan nasional," kata Direktur Eksekutif Boeing Phantom Works Advanced Weapons, Gil Griffin.
"Kami fokus pada pemahaman teknologi yang diperlukan untuk lebih mengembangkan kemampuan kontra-hipersonik negara kami dan mempertahankan diri dari ancaman di masa depan," ujarnya.
"Fase program Glide Breaker ini akan menentukan bagaimana faktor-faktor seperti aliran udara hipersonik dan penembakan jet pendorong untuk memandu kendaraan memengaruhi kinerja sistem pada kecepatan dan ketinggian ekstrem dalam lingkungan digital yang representatif," tambahnya.
"Kami beroperasi dengan teknologi terdepan dalam hal mencegat objek yang sangat cepat dalam lingkungan yang sangat dinamis," pungkasnya.